Sampul Riset Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Fasilitas Perpustakaan Fakultas Psikologi UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Kamis (02/12) – Kepala Staf Perpustakaan Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) memberikan tanggapan terkait kendala operasional perpustakaan FPsi UNM berdasarkan hasil riset Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis FPsi UNM terbitan November 2024.
Berdasarkan hasil riset yang melibatkan 166 Mahasiswa FPsi UNM yang beberapa kali mengunjungi perpustakaan FPsi UNM, sebanyak 42 mahasiswa merasa bahwa suasana perpustakaan bising sehingga tidak mendukung konsentrasi belajar.
Marlina selaku Kepala Staf Perpustakaan FPsi UNM memberi tanggapan bahwa suasana bising disebabkan oleh anak dari Staf Perpustakaan FPsi UNM yang berkeliaran serta faktor lain ditunjang dari beberapa pengunjung yang berisik hingga melibatkan teguran dari pihak Staf Perpustakaan FPsi UNM.
“Suasana perpustakaan berisik hingga mengganggu konsentrasi memang beberapa kali terjadi sebab salah satu staf perpustakaan membawa anaknya ke kampus. Tapi itu sudah tidak terjadi lagi karena staf perpustakaan tersebut sudah tidak membawa anaknya. Mungkin yang sekarang berisik adalah pengunjung perpustakaan, dan kalau kami (baca: staf) mendengar ada yang berisik akan langsung kami tegur,” ungkapnya.
Hasil riset selanjutnya mengungkapkan sebanyak 84 mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengakses ataupun mencari bahan pustaka di perpustakaan FPsi UNM.
Menanggapi hal tersebut, Marlina menyatakan bahwa hal tersebut dikarenakan oleh akses Personal Computer (PC) mengalami kendala jaringan dan perangkat komputer yang terbatas sehingga pihak staf perpustakaan FPsi UNM telah mengajukan pengadaan PC namun belum bisa diperadakan oleh pihak FPsi UNM.
“Untuk sekarang ini mungkin skripsi yang berupa soft file sulit di akses karena biasanya PC yang tersambung ke jaringan lokal mengalami kendala dan perangkat komputer yang masih terbatas. Kami dari pihak perpustakaan sudah mengajukan untuk pengadaan PC akan tetapi belum sepenuhnya bisa diberikan untuk tahun ini (baca: 2024), jadi masih menggunakan PC yg tersedia,” ucapnya.
Selanjutnya, sebanyak 69 mahasiswa merasakan bahwa jam operasional Perpustakaan FPsi UNM tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Merespon hal tersebut, Marlina mengungkapkan bahwa mahasiswa terkadang lupa waktu ketika menjelang waktu tutup perpustakaan, meskipun begitu pihak perpustakaan sangat memperhatikan jam operasional sehingga jika Perpustakaan FPsi UNM lambat terbuka dari jam operasionalnya, maka pihak perpustakaan memberi tambahan waktu 20 menit dari jam tutupnya Perpustakaan FPsi UNM.
“Jam operasional perpustakaan dari jam delapan sampai jam 12.30 dan kalau terlambat buka, kami menambah waktunya menjadi 20 menit lebih lama dari jam tutup yang seharusnya. Akan tetapi biasa mahasiswa juga tidak sadar jam kalau perpustakaan sudah mau tutup jadi biasanya mereka (baca: mahasiswa) lewat dari jam tutup akan saya tegur,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Marlina menegaskan akan memaksimalkan layanan di Perpustakaan FPsi UNM sehingga semakin diminati oleh pengunjung.
“Kami sebagai pegawai perpustakaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan layanan yang terbaik untuk para pengunjung sehingga perpustakaan semakin diminati karena di perpustakaan punya beberapa koleksi online seperti ebook tapi jarang dikunjungi oleh mahasiswa,” tutupnya. (KDJ)