![]() |
Ilustrasi Sastra “Muara Amarah”. Sumber: Pinterest |
Suaraku terlalu lama ku pendam, perasaan ku terasa ingin meledak…
Lelah dengan dia, kecewa dengan dia, muak dengan dia..
Ingin rasanya tangan melayangkan tamparan amarah, kaki ingin menginjak ideologinya…
Tapi aku terlalu anggun untuk meledakkan amarah ini dan dia terlalu rapuh untuk menerima amarah ku…
Sudah banyak hal yang menjadi pemakluman untuk dia, hingga rasa sabar ini sudah habis hanya untuknya..
Tapi apalah daya, percuma lisan ini berbusa melontarkan A-Z tapi dia enggan mendengar.
But it’s ok
Sekarang aku diam, membebaskanmu menari sepuasnya tapi jika jatuh, jangan membuat ku susah.
-Sanandika-