LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Pengawalan Maba 2025 Dibawahi Presiden dan Wapres BEM, Presiden BEM: Terkendala Legalitas

follow:

Ilustrasi Pengawalan Maba 2025 Dibawahi Presiden dan Wapres BEM, Presiden BEM: Terkendala Legalitas

Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Minggu (07/09) – Terhitung sejak Agustus, pengawalan Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) Angkatan 2025 dibawahi langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM. Hal tersebut dikarenakan belum adanya Kementrian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Periode 2025-2026.

Muh. Reza Fadli Pratama Ichwan atau akrab disapa Eja selaku Presiden BEM Kema FPsi UNM periode 2025-2026 kemudian menuturkan bahwa keberadaan dan legalitas menjadi alasan Presiden dan Wakil Presiden BEM yang membawahi Maba angkatan 2025 secara langsung.

“Sebenarnya, alasan kenapa saya dan Wapres (baca: Wakil Presiden) yang membawahi langsung teman-teman Maba 2025 ini, dikarenakan Kemendiklat itu belum legal, jadi terkendala legalitas. Belum legal yang dimaksud ini, dikarenakan kita (baca: BEM Kema FPsi UNM) belum dilantik, jadi belum ada kewenangan secara jelas untuk mengawal dan membawahi dari teman-teman Maba,” tuturnya.

Sejalan dengan Presiden BEM, Ghefira Dhia Azzahra selaku Ketua Umum (Ketum) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Kema FPsi UNM Periode 2025-2026 juga mengungkapkan bahwa yang menyebabkan Presiden dan Wapres BEM turun langsung dalam mengawal Maba angkatan 2025 dikarenakan belum dilaksanakannya pelantikan bersama.

“Pengawalan angkatan 2025 itu tetap dibawahi oleh BEM Kema FPsi UNM atau lebih tepatnya Kemendiklat. Namun, karena kondisi saat ini belum dilakukan pelantikan bersama, maka pengawalan itu dilakukan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, jadi nanti setelah pelantikan bersama, nah baru dibawahi oleh Kemendiklat,” ungkapnya.

Adapun selama dibawahi oleh Presiden dan Wakil Presiden BEM, mahasiswa yang akrab disapa Gepyir ini menyebutkan bahwa sejauh ini baru terdapat rancangan awal, namun belum merinci yang akan dibahas lebih lanjut bersama dengan Presiden dan Wakil Presiden BEM Kema FPsi UNM.

“Kalau untuk rancangan itu sebenarnya sudah ada, namun belum rinci. Saya rasa itu akan menjadi pembahasan lanjutan ketika nantinya kembali berkoordinasi dengan Presiden BEM Kema FPsi UNM,” sebutnya.

Lebih lanjut, Eja juga mengonfirmasi terkait rancangan yang telah disusun bersama dengan Ketum Maperwa Kema FPsi UNM, seperti jenjang kaderisasi hingga persiapan matriks Lembaga Kemahasiswaan (LK) nantinya.

“Pada dasarnya, rancangan ataupun canangan terkait bagaimana LK kedepannya termasuk persiapan untuk teman-teman Maba 2025 itu sudah ada, tetapi masih dalam bentuk kasar yang isinya itu rencana alur jenjang kaderisasi, persiapan penandatanganan MoU, sampai kepada susunan matriks LK,” sambungnya.

Eja melayangkan permintaan maaf mewakili BEM Kema FPsi UNM atas kinerja yang belum maksimal yang ditandai dengan kurang masifnya pengadaan pewadahan awal bagi Maba angkatan 2025.

“Permintaan maaf saya ucapkan kepada teman-teman Maba Angkatan 2025, dikarenakan kinerja BEM Kema FPsi UNM periode ini belum efektif, yang seharusnya BEM menciptakan pengawalan-pengawalan dan membawahi teman-teman secara langsung,” tuturnya.

Menyambung akan hal tersebut, Gepyir berharap kepada Maba Angkatan 2025 mampu beradaptasi dengan baik, walaupun tanpa pengawalan secara langsung dari BEM Kema FPsi UNM, mampu berkontribusi dengan baik, serta diharapkan menjadi generasi yang solid.

“Kalau harapan saya, semoga Maba 2025 bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, bisa merasa diterima dengan baik, dan nantinya bisa aktif berkontribusi baik di akademik maupun organisasi. Intinya ya semoga mereka bisa jadi generasi yang solid, dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan nantinya,” tutupnya.

(KJ)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts