LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Tim PPK Ormawa HIMA Sosiologi FIS-H UNM Gelar Seminar Gizi

Foto Bersama Seminar Gizi oleh Tim PPK Ormawa HIMA Sosiologi FIS-H UNM

Sumber: Dok. Pribadi

Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Himpunan Mahasiswa (HIMA) Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar program edukasi kesehatan tentang pola hidup sehat melalui Seminar kesehatan dan gizi kepada ibu hamil dan ibu menyusui di Kantor Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar pada Rabu (24/09) lalu.

Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa HIMA Sosiologi FIS-H UNM Ahmad Sofyan Haruna, menjelaskan bahwa program seminar ini mencakup tiga fokus pembahasan yakni stunting, intervensi gizi, dan edukasi peran keluarga dalam mencegah stunting.

“Program ini adalah pemberian edukasi bagi ibu-ibu hamil, calon ibu hamil dan masyarakat secara luas. Kami sengaja mengahdirkan para peserta untuk dibekali ilmu. Dengan begitu, mereka sudah bisa mencegah stunting kedepannya kepada keluarga,” ujarnya.

Kegiatan seminar ini juga dihadiri oleh Lurah Barrang Lompo, Puskesmas Barrang Lompo, Babinsa Kelurahan Barrang Lompo, TP PKK Kelurahan barrang lompo, Bhabinkamtibmas Kelurahan Barrang Lompo, Kader Posyandu Pulau Barrang Lompo, Ketua RW se-Kelurahan Barrang Lompo.

Lebih lanjut, Michael Satria selaku salah satu pemateri menekankan bahwa makanan bergizi, penggunaan tablet darah, serta memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif sangat penting pada saat kehamilan sebab 1000 hari pertama kehidupan adalah masa emas anak.

“Tambahkan lauk ta’ yang bergizi dan minum ki’ 90 tablet tambah darah selama kehamilan, kemudian untuk ibu hamil perbaiki gizi ta’ agar bisa kasih ASI secara ekslusif nanti tanpa campuran susu lain,” tegasnya.

Micheal juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan seperti mencuci tangan sebelum makan agar anak akan terhindar dari cacingan yang memakan nutrisi untuk pertumbuhan sang anak.

“Sering ki’ juga jaga kebersihan karena dari yang saya lihat anak-anak disini sering main pasir, jadi sebisa mungkin untuk cuci tangan sebelum makan, karena jika tidak, akan menyebabkan anak cacingan, sehingga cacing yang ada dalam tubuh memakan nutrisi anak untuk tumbuh,” tambahnya.

Farhan Koto selaku pemateri lainnya menekankan bahwa peran keluarga dalam mencegah stunting juga sangat penting. Menurutnya, pola asuh dan pernikahan dini bisa menyebabkan stunting jika tidak di perhatikan.

“Peran keluarga juga dalam pencegahan stunting sangat penting sebab jika anak menikah dibawa umur yang ditetapkan maka bisa berdampak pada nyawa anak serta ibunya karena, secara mental dan fisik ibunya belum mencukupi,” ucapnya.

Farhan juga mengingatkan bahwa pernikahan anak adalah pelanggaran dan bukan jawaban dalam persoalan ekonomi. Selain itu Farhan juga menekankan pernikahan anak hanya menyebabkan lingkaran setan kemiskinan saja serta hak-hak anak tidak akan terpenuhi seperti kesehatan, pendidikan, dan perlindungan.

“Orang tua yang menikahkan anaknya dibawah umur biasanya itu memiliki permasalahan ekonomi namun yang sebenarnya terjadi hanyalah menciptakan lingkaran setan saja sebab kondisi psikologis dan fisik yang menikah belum cukup, bahkan dalam pemenuhan gizi untuk anak pun akan tersampingkan, dan juga anak harus setidak-tidaknya mendapatkan hak kesehatan, hak pendidikan dan hak perlindungan dahulu,” tegasnya.

(Baca juga: Tim PPK Ormawa HIMA Sosiologi FIS-H UNM Gelar Pelatihan Anggota KPM)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts