Potret Gedung LK FPsi UNM Baru
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Kamis (09/10) — Gedung Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) baru, hingga kini belum juga dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Padahal, gedung tersebut diharapkan akan menjadi pusat kegiatan LK di lingkup FPsi UNM.
Sebelumnya, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (WD II) FPsi UNM, Lukman menyebut Gedung LK baru tidak ditempati karena tidak ada LK yang mau menggunakan (Baca berita sebelumnya: Gedung LK FPsi UNM Belum Juga Difungsikan, WD II: Tidak Ada Yang Mau Gunakan). Pernyataan ini kemudian menuai berbagai respon dari LK FPsi UNM.
Ghefira Dhia Azzahra, selaku Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM, menilai pernyataan tersebut kurang tepat. Ghefira menegaskan bahwa mahasiswa justru telah lama berkeinginan menempati gedung tersebut, namun terkendala persoalan administratif.
“Kurang tepat kalau dibilang tidak ada yang mau menggunakan. Justru sejak lama teman-teman pengurus lembaga sudah berkeinginan memakai Gedung LK, hanya saja SK (baca: Surat Keputusan) kepengurusan terbaru belum keluar resmi, jadi prosesnya belum bisa berjalan,” jelasnya.
Senada dengan itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema FPsi UNM, Muhammad Reza Fadli Pratama Ikhwan juga menyampaikan bahwa hambatan utama terletak pada legalitas kepengurusan.
“Teman-teman periode baru sekarang itu terhambat di legalitasnya untuk mendapatkan seluruh fasilitas berlembaga karena belum ada pelantikan resmi dari Wakil Dekan III,” ungkapnya.
Selain persoalan administrasi, beberapa ketua Lembaga lain juga menyoroti aspek fasilitas yang dinilai belum memadai. Pemimpin Umum (PU) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis FPsi UNM, Andi Ayyul Fajrin, mengungkapkan bahwa kondisi fasilitas yang belum memadai menjadi salah satu penyebab gedung tersebut belum juga dipergunakan hingga sekarang.
“Gedung LK itu selesai pembangunannya sejak periode lalu, namun teman-teman belum pindah karena fasilitas yang dinilai kurang. Jadi wajar ketika ada penundaan. Tapi karena fasilitas seperti AC sudah dipindahkan, maka terpaksa teman-teman harus segera menempati gedung tersebut,” ujarnya.
Ayyul menambahkan, mahasiswa sebenarnya sudah siap menempati gedung tersebut jika segala kelengkapan yang diharapkan telah dipenuhi.
“Andai fasilitas yang diharapkan misalnya ada penambahan lantai sudah dipenuhi, mungkin dari kemarin teman-teman sudah mendesak untuk pindah. Tapi pihak fakultas sudah menyampaikan bahwa anggarannya habis dan sulit untuk dianggarkan lagi, jadi yah mau tidak mau kita terima kondisinya,” terangnya.
Alif Maulidan selaku Ketua Umum Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) Psysport Kema FPsi UNM, juga turut menegaskan hal serupa.
“Alasannya tiap LK yah karena fasilitasnya. Tapi karena sekarang sudah ada yang dipindahkan, ya mau tidak mau kita ikut pindah juga,” pungkasnya.
Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, para ketua LK berharap agar Gedung LK baru dapat segera difungsikan. Ghefira berharap agar gedung tersebut dapat menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman bagi seluruh LK.
“Semoga Gedung LK ini bisa jadi rumah bersama buat kita semua, tempat nyaman untuk koordinasi dan saling dukung antar lembaga,” ucapnya.
Harapan serupa juga diungkapkan oleh Eja yang menilai gedung baru itu sebaiknya tidak hanya berfungsi sebagai sekretariat, melainkan juga wadah penguatan sinergi antar-lembaga.
“Kalau fasilitasnya sudah terpenuhi, saya kira Gedung LK bisa menjadi titik kumpul yang lebih hidup, tempat kita saling belajar dan bergerak bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Alma berharap agar pemanfaatan gedung tersebut benar-benar mendukung efektivitas kegiatan mahasiswa.
“Harapannya, segala kekurangan bisa dipenuhi sedikit demi sedikit, sehingga ruang ini tidak hanya layak dihuni, tapi juga kondusif untuk kerja-kerja organisasi,” pungkasnya.
(INH)
