Sumber: Dok. Pribadi
Manusia pada dasarnya makhluk sosial, namun bagaimana bila ia tak bisa merasakan hal itu?
Kesendirian akan melanda bagai ombak laut yang tidak mengenal pagi, siang, atau malam, kesendirian akan menemani hari-harinya.
Hanyalah seorang introvert yang tak tahu menahu bagaimana rasa bersosial yang tenang, kepanikan hanyalah makanan sehari hari, rasa berat di otak menjadi candu mengalahkan segalanya.
Orang awam hanyalah bertanya soal keluarga, teman, cinta. Tapi tak akan perduli bagaimana kondisi dari orang yang ditanyainya, hanyalah basa basi belaka bak keharusan yang perlu dilakukan.
Kebahagiaan hanyalah milik orang yang terpilih, kesendirian milik sang penyimpan.
Rela menyimpan kenangan buruk demi sebuah kebahagiaan, berakting untuk mendapat panggung.
Ruang sempit yang tak dimiliki hanya untuk bersendiri tanpa tau kapan bisa merasa bersama tanpa harus merasa tertinggal sendiri.
Mencari pelarian juga bukan solusi, tetapi menambah keterpurukan karena bingung mau pelarian seperti apa yang bisa menenangkan.
Hanya bantal yang menjadi saksi bisu keringnya air mata yang jatuh dari pelupuk mata hingga membasahinya, hanya media sosial yang menjadi tempat ternyaman untuk bisa merasa aman dan merasa arti kehidupan.
Tertulis-
Jamal