Poster All Quiet on the Western Front (2022)
Sumber: Netflix
All Quiet on the Western Front (Im Westen nichts Neues), sebuah film adaptasi dari novel klasik karya Erich Maria Remarque tahun 1929, menyuguhkan pengalaman sinematik yang mendalam dan menggugah emosi. Erich Maria Remarque, sang penulis novel, menggali dari pengalamannya sendiri sebagai tentara Jerman yang berperang di Front Barat saat Perang Dunia I pada usia 18 tahun. Hal ini memberikan film tersebut keaslian dan kedalaman emosi yang sulit dicapai oleh karya lain. Perspektif Jerman yang diangkat dalam film ini menawarkan sudut pandang yang jarang dieksplorasi dalam medium film maupun literatur, di mana biasanya Jerman digambarkan sebagai musuh atau antagonis. Film ini menyoroti penderitaan, trauma, dan emosi para tentara Jerman yang seringkali terabaikan.
Cerita bermula di garis depan perang yang kekurangan tentara, sehingga membutuhkan rekrutan-rekrutan muda. Paul dan ketiga temannya terpikat untuk bergabung setelah mendengar pidato patriotik dari guru mereka, Kantorek. Dengan semangat yang menggebu-gebu, mereka termotivasi oleh romantisasi perang dan bayangan akan menjadi pahlawan. Paul bahkan memalsukan tanda tangan ibunya demi bisa berperang. Namun, idealisme mereka segera hancur oleh kenyataan perang yang brutal dan penuh tragedi.
Perubahan drastis terlihat pada Paul sepanjang film. Ia kehilangan banyak teman, mengalami kemerosotan fisik yang nyata, seperti giginya yang menguning dan tubuhnya yang semakin kurus. Raut wajahnya yang dipenuhi keriput mencerminkan trauma dan penderitaan yang dialaminya, meskipun hanya dalam kurun waktu setahun. Melalui ekspresi wajah Paul, penonton dapat merasakan kesengsaraan yang dihadapinya, termasuk kekurangan makanan, minuman, air bersih, dan kesulitan lainnya.
Dengan alur cerita yang lambat namun memikat, sinematografi karya James Friend benar-benar memanjakan mata. Lokasi syuting dan latar waktu musim semi 1917 hingga musim dingin 1918 memperkuat nuansa dingin dan gelap film ini. Pengambilan gambar yang luar biasa detail serta musik latar yang pas dengan suasana perang menambah keaslian dan intensitas pengalaman menonton.
Film ini mengingatkan kita akan kebijakan dalam mengambil keputusan besar, seperti Paul dan teman-temannya yang terburu-buru mengikuti perang di usia 18 tahun. Film ini juga menekankan bahwa perang bukanlah solusi untuk konflik, karena hanya akan membawa penderitaan dan korban yang tidak bersalah. Melalui sudut pandang tentara Jerman yang jarang disorot, film ini menawarkan wawasan baru tentang Perang Dunia I.
All Quiet on the Western Front tayang perdana di Toronto International Film Festival pada 12 September 2022. Film ini juga mewakili Jerman dalam ajang Academy Award for Best International Feature Film di Academy Award ke-95, dan berhasil masuk dalam daftar pendek pada bulan Desember. Bahkan, film ini juga mendapatkan nominasi untuk The Academy Award for Best Picture Oscar 2023. Akhirnya, film ini dirilis di Netflix pada 28 Oktober 2022 dengan rating 7,8/10 IMDB. (BIO)