LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

BNNP Sulsel Libatkan Mahasiswa FPsi UNM dalam Layanan Rehabilitasi dan Program ReLink

Foto Bersama Tim KKP FPsi UNM

Sumber: Dok. Pribadi

Tiga mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) menjalani program magang di Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel). Tim KKP FPsi UNM terlibat langsung dalam berbagai layanan rehabilitasi, baik di unit klinik maupun pada program terbaru, Rehabilitasi Keliling (ReLink).

Para mahasiswa mengikuti alur layanan rehabilitasi, mulai dari registrasi klien, asesmen psikologis University of Rhode Island Change Assessment (URICA) dan World Health Organization Quality of Life (WHOQOL), evaluasi psikologis, hingga pendampingan konseling. Selain itu, mereka juga mempelajari alur pelayanan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) yang turut disiapkan di BNNP Sulsel sebagai bagian dari kebutuhan administrasi masyarakat.

Salah satu psikolog Bidang Rehabilitasi BNNP Sulsel menuturkan apresiasinya terhadap kontribusi mahasiswa KKP FPsi UNM yang dinilai sangat membantu pelaksanaan layanan.

“Selama proses layanan, mahasiswa KKP FPsi UNM sangat membantu, mulai dari registrasi, administrasi, screening, hingga wawancara awal. Perannya cukup besar,” tuturnya.

Program ReLink yang mulai dijalankan pada tahun ini menjadi pengalaman unik bagi ketiga mahasiswa tersebut. ReLink merupakan layanan keliling yang bertujuan memperluas akses rehabilitasi sehingga klien dapat terlayani di luar kantor BNNP Sulsel.

Psikolog tersebut juga mengungkapkan bahwa kehadiran mahasiswa memberikan dukungan besar mengingat ReLink masih tergolong program baru.

“Sangat membantu dalam memfasilitasi akses layanan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika. Karena ReLink ini baru, jadi mahasiswa menjadi yang pertama terlibat dalam operasionalnya dan itu sangat membantu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Muh. Fauzan Arifuddin salah satu mahasiswa KKP FPsi UNM menerangkan bahwa ReLink memberikan pengalaman secara langsung di lapangan terkait dinamika layanan rehabilitasi.

“Mengikuti ReLink memberi pengalaman langsung tentang dinamika layanan di lapangan. Banyak hal yang hanya bisa dipahami kalau ikut turun langsung,” terangnya.

Muammar Zulkifli, yang juga merupakan salah satu mahasiswa KKP FPsi UNM turut menyampaikan bahwa asesmen URICA dan WHOQOL dapat membuat proses rehabilitasi menjadi lebih konkret karena dapat melihat hasil asesmen yang menjadi dasar untuk memahami kondisi klien.

“Asesmen URICA dan WHOQOL membuat proses rehabilitasi terasa lebih konkret karena dapat melihat bagaimana hasil asesmen membantu memahami kondisi klien,” ujarnya.

Terakhir, Rifdah Nafirah Rusli, salah satu mahasiswi KKP FPsi UNM menambahkan bahwa terlibat dalam layanan SKHPN membuat dirinya menjadi lebih memahami bahwa prosesnya tidak semudah yang dibayangkan.

“Terlibat dalam layanan SKHPN membuat wawasan semakin lengkap. Ternyata jumlah parameter setiap permohonan berbeda. Ada yang tiga, ada yang enam, bahkan ada yang tujuh jenis pemeriksaan. Dari situ jadi lebih paham bahwa proses SKHPN tidak sesederhana yang dibayangkan,” tambahnya.

Program magang ini diharapkan dapat memperkuat keterampilan praktis mahasiswa FPsi UNM dalam bidang rehabilitasi serta memberi pemahaman nyata mengenai proses penanganan klien penyalahgunaan narkotika.

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts