LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Demi Menyuarakan HAM, Pekan Raya Sosiologi Sukses Digelar

follow:
Kegiatan Pekan Raya Sosiologi
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Kamis (30/05) – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi Sosiologi  Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan  kegiatan Pekan Raya Sosiologi (PRS) pada Selasa hingga Sabtu (21-25/05) lalu.

Muh. Iqbal Saputra selaku Ketua Panitia PRS menjelaskan bahwa kegiatan PRS bertema “Suara-suara Minor” yang mencakup dua sub tema yaitu permasalahan ruang kota dan kekerasan seksual.

”Tagline yang kami angkat pada kegiatan kali ini adalah ‘Suara-suara Minor’ yang di mana terdapat dua sub tema yang kami highlight di dalamnya yakni permasalahan ruang kota dan kekerasan seksual yang berdasarkan keresahan teman-teman terhadap isu-isu yang merampas HAM seperti penggusuran, kekerasan seksual, reklamasi, dan sebagainya. Kedua sub tema ini kami tuangkan dalam berbagai item kegiatan seperti diskusi publik, testimoni, pameran karya, dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Iqbal mengatakan bahwa PRS dilaksanakan untuk mengajak kawan-kawan golongan rentan bersama-sama untuk terus menyuarakan hingga tercapai haknya.

”Tujuan dari kegiatan PRS ini adalah untuk sama-sama bersolidaritas bersama kawan-kawan yang menjadi dalam golongan rentan untuk terus bersuara dalam mencapai haknya bersama-sama,” ucapnya.

Lanjut, Iqbal juga menambahkan bahwa kegiatan PRS diadakan selama lima hari dengan beragam rangkaian kegiatan yang menarik, salah satunya nonton bareng film dokumenter.

“Kegiatan kami diadakan selama lima hari dari tanggal 21 hingga 25 Mei 2024. Kami mengadakan UMKM, pameran karya, bincang karya, live music, diskusi publik, nonton bareng film dokumenter, live mural, testimoni, angngaru, tari paduppa, nyanyi solo, teater, musikalisasi puisi, monolog, akustik, dan penampilan tari kontemporer,” tambahnya.

Mahasiswa yang akrab disapa Iqbal itu juga mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi selama kegiatan, seperti kurangnya pengunjung, pemakaian listrik yang berlebihan, dan juga kepanitiaan yang kurang aktif.

“Kendala yang kami rasakan selama kegiatan ini, mulai dari kurangnya pengunjung yang kemungkinan karena adanya tanggal merah di tanggal 23 dan 24 Mei, pemakaian listrik yang berlebihan sehingga menyebabkan mati lampu lama, dan juga dari kepanitiaan yang bisa dibilang kurang aktif yang mungkin dikarenakan hari kegiatan yang bersamaan dengan hari ujian akhir semester di kampus,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Iqbal berharap bahwa setelah kegiatan ini, mahasiswa dan masyarakat bisa lebih peka dengan berbagai permasalahan yang sering terjadi, seperti pelecehan seksual dan permasalahan ruang kota.

“Harapan saya selepas kegiatan ini, kita sebagai mahasiswa dan masyarakat lebih peka dengan permasalahan-permasalahan yang ada. Contohnya seperti permasalahan pelecehan seksual dan permasalahan ruang kota, karena melihat sekarang permasalahan tersebut masih kerap terjadi,” tutupnya. (LA)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts