LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Diinisiasi oleh Lembaga Kemahasiswaan, Rektor dan Civitas Akademika UNM Adakan Dialog Terbuka

follow:
Situasi Dialog Terbuka di Ballroom D Lantai Dua Menara Phinisi UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Minggu (23/06)- Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Rektor dan Civitas Akademika UNM mengadakan dialog terbuka di Ballroom D Lantai II Menara Phinisi UNM pada Ju’mat (21/06) lalu.

Dialog ini dilaksanakan untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Lembaga Kemahasiswaan UNM. Masalah yang muncul karena adanya keluhan dari mahasiswa, di antaranya adalah tidak adanya transparansi dana, Relokasi gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), akses disabilitas, dan lainnya.

Karta Jayadi selaku Rektor UNM menjelaskan terkait permintaan transparansi anggaran UNM sulit untuk diberikan, karena sudah memiliki auditor, dan hanya yang memiliki amanah serta otoritas saja yang diperbolehkan untuk mengecek anggaran tersebut karena persenan anggaran tidak diperlakukan secara seragam sehingga tidak mungkin semua keuangan diberikan secara penuh untuk kegiatan kemahasiswaan saja.

“Kalau transparansi anggaran UNM agak sulit karena sekarang ada auditor. Hanya lembaga yang berkompeten diperbolehkan dan Anda (baca: civitas akademika UNM) tidak diberi otoritas untuk mengecek biaya. Saya berharap agar Bapak atau Ibu Dekan dan BEM menyampaikan dengan baik berapa persen yang bisa dibelanjakan organisasi, tidak mungkin secara full untuk kegiatan kemahasiswaan,” tuturnya.

Terkait relokasi Gedung PKM, Rektor UNM atau yang biasa disapa Karta ini mengungkapkan bahwa saat ini belum ada gambaran soal relokasi PKM namun memang sudah memiliki keinginan untuk memperbaiki sebelum masa jabatan habis, karena sudah terlihat kumuh, kotor dan gelap.

“Terus terang saya belum punya gambaran soal relokasi PKM, tetapi saya punya keinginan untuk memperbaiki, entah itu mengecat atau apa supaya tidak terlihat kumuh, karena memang di belakang itu terlihat kumuh dengan sampah. Saya belum punya gambaran, tapi sebelum masa jabatan saya habis, pasti saya setujui itu biar nyaman dan tidak jadi tempat kumuh, kotor dan gelap,” ungkapnya.

Selain itu, Karta menyampaikan untuk akses disabilitas saat ini sudah mulai berproses,  termasuk toilet khusus untuk disabilitas dan sudah diketahui berapa jumlah disabilitas.

“Ini (baca: fasilitas disabilitas) sudah berproses, termasuk toilet khusus untuk disabilitas. Saya sudah berkomunikasi dan sudah tahu berapa jumlah disabilitas, ini juga tidak bisa dipandang enteng karena ada UU-nya. Kami tidak mau langgar itu,” sampainya.

Sebagai penutup, Karta menambahkan bahwa UNM mengedepankan ketegasan pada akademik, bukan ketegasan pada hal lain sehingga penghormatan tidak terlalu penting dibandingkan kemampuan akademik yang telah dibangun.

“Jadikan kampus ini ketegasan pada akademik, bukan pada ketegasan pada hal-hal lain, penghormatan dan segala macam itu tidak terlalu penting dibandingkan dengan kemampuan akademik yang kita mau bangun,” tutupnya. (RNA)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts