Area Parkir FPsi UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Rabu (16/10) – Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengeluhkan keterbatasan lahan parkir di FPsi UNM.
AA salah satu mahasiswi FPsi UNM mengungkapkan kesulitannya mencari lahan parkir di area FPsi UNM karena jumlah mahasiswa yang semakin banyak menyebabkan adanya ketidakseimbangan dengan kapasitas lahan parkir.
“Mahasiswanya banyak, tapi lahan parkirnya sedikit, cepat sekali penuh. Awalnya saya keliling, kalau belum dapat, saya bertanya lalu ikut arahan dari Sekuriti,” ungkapnya.
Serupa dengan AA, mahasiswa lainnya berinisial MF menambahkan bahwa ia kesulitan mencari area parkir pada waktu siang hari yang menyebabkan keterlambatan perkuliahan.
“Dulu sudah susah, dan sekarang lebih susah, ketika saya datang sekitar jam sebelas lebih, hampir jam dua belas. Susah sekali cari parkiran, dapat sih, tapi ya terpaksa parkir di tempat yang panas. Seharusnya saya masuk kelas sekitar pukul dua belas, tapi karena sulit mencari parkir, saya jadi terlambat,” tambahnya.
Suwardi selaku salah satu Sekuriti FPsi UNM menyadari adanya masalah keterbatasan lahan parkir di FPsi UNM. Menurutnya, permasalahan lahan parkir dimulai sejak adanya mahasiswa baru yang semakin bertambah tiap tahunnya.
“Masalah ini sudah saya rasakan sejak kedatangan mahasiswa baru yang semakin bertambah tiap tahunnya, jalan di sana (baca: area parkir) jadi tidak lancar karena motor bertumpuk, akhirnya jalan untuk dosen dan staf jadi terganggu” ujarnya.
Suwardi juga menambahkan bahwa kepadatan parkir paling parah terjadi di area jalan keluar dekat Perpustakaan UNM, terutama antara pukul tujuh pagi hingga tiga siang.
“Yang paling parah adalah jalan keluar di dekat Perpustakaan UNM, khususnya di persimpangan. Sejak jam tujuh pagi, area itu sudah padat hingga jam tiga sore,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Lukman selaku Wakil Dekan (WD) II FPsi UNM juga memberikan tanggapannya mengenai kondisi lahan parkir saat ini. Menurutnya, masalah utama adalah lahan parkir yaitu karena keterbatasan lahan.
“Kita (baca: FPsi UNM) tidak memiliki lahan di Gunung Sari ini. Tidak ada tempat bagi fakultas (baca: FPsi UNM) untuk membangun area parkir. Satu-satunya opsi adalah membangun ke atas, namun biayanya bisa dua hingga tiga kali lipat dibandingkan membangun parkiran di bawah,” tanggapnya.
Lukman juga menekankan bahwa prioritas utama FPsi UNM saat ini bukan pada masalah parkir, melainkan pada penyediaan ruang kelas. Lukman juga telah menyampaikan masalah terkait lahan parkir ke pihak universitas dan belum mendapatkan respon hingga saat ini.
“Parkir tidak menjadi prioritas, karena mahasiswa masih bisa mencari tempat parkir di tempat lain, meskipun jauh dari fakultas (Baca: FPsi UNM). Namun, jika kita berbicara tentang tidak adanya ruang kelas untuk belajar, itu tidak bisa ditoleransi. Itu sudah disampaikan ke universitas juga, sudah lama tapi tidak ada tindak lanjutnya.” tekannya.
Kemudian, Lukman menjelaskan bahwa lahan Kantin di dekat Gedung Daycare telah direncanakan menjadi lahan parkir. Namun, perencanaan tersebut belum dapat direalisasikan karena keterbatasan anggaran.
“Itu sebenarnya untuk kantin, rencananya mau dialihkan menjadi area parkir. Tetapi lahan tersebut perlu ditimbun, dan saat ini tidak ada anggaran. Tahun ini tidak ada alokasi untuk pembangunan parkir,” jelasnya.
Akhir kata, MF menyampaikan harapannya agar masalah parkir mampu menjadi prioritas guna memperlancar kegiatan mahasiswa.
“Sebaiknya masalah parkir ini diutamakan terlebih dahulu agar kegiatan mahasiswa dapat berjalan lebih lancar,” tutupnya. (019).