LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Hakikat dan Urgensi Organisasi

Anggota Komisi II Maperwa Kema FPsi UNM

Sumber: Dok. Pribadi

Oleh: Muhammad Alim Bal Masdar

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial dimana manusia hidup dalam suatu bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan dengan individu lain. Bersosialisasi merupakan jalan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaannya. Tanpa berada di tengah sesamanya dalam bentuk-bentuk hubungan tertentu, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya dan tidak dapat tumbuh mencapai tingkat kemanusiaan-nya yang tertinggi. Dalam konsep lain selalu berbicara “Hablu Minallah Hablu Minannas”. Konsep ini berbicara tentang hubungan antara pencipta dan tercipta. Hal ini tentu penting karena di satu sisi secara spiritual kita butuh pencipta. Secara ideal konsep ini tidak hanya membahas tentang hubungan antara pencipta dan tercipta tetapi membahas tentang hubungan sesama yang diciptakan. Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa yang diciptakan dalam hal ini manusia untuk merealisasikan suatu konsep yang telah dibahas di awal yaitu “bersosialisasi merupakan pemenuhan kebutuhan” yang memiliki banyak cara salah satunya adalah organisasi.

Pengertian organisasi sebagai kata benda adalah wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Manusia mempunyai tujuan dan tujuan itulah yang harus dicapai. Berbicara tentang suatu pencapaian maka berbicara tentang tekad. Tekad tak hanya dimunculkan tetapi direalisasikan, maka slogan yang selalu tergaung adalah “Yakinkan dengan Iman, Usahakan dengan Ilmu, Sampaikan dengan Amal”. Makna slogan ini pada akhirnya adalah merealisasikan apa yang menjadi tujuan seorang manusia. Organisasi hadir sebagai wadah untuk merealisasikan tujuan dari beberapa individu yang mempunyai kesamaan tujuan. Hal ini selaras dengan apa yang termaktub dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahwa pengertian organisasi adalah kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu.

Dalam buku Organizations Culture, Budaya Organisasi Dalam Perspektif (2011) oleh Erni Rernawan, dikutip pengertian organisasi dari Mathis and Jackson bahwa organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas.

Organisasi adalah bentuk masyarakat yang terbaik karena di dalamnya terdapat kejelasan aturan main yang tertuang dalam peraturan organisasi dan dalam budaya organisasi; memiliki jenjang struktural yang jelas; serta memiliki tujuan dan prinsip-prinsip dasar yang menginspirasi kehidupan berorganisasi yang eksplisit. Oleh karena itu, individu yang berorganisasi merupakan individu yang paling memiliki peluang mewujudkan fitrah kemanusiaannya yang merdeka, berkehendak untuk tumbuh, dan saling memberi dengan yang lainnya.

Pengertian organisasi sebagai kata benda adalah wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian organisasi menurut KBBI adalah kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu. Dalam buku Organizations Culture, Budaya Organisasi Dalam Perspektif (2011) oleh Erni Rernawan, dikutip pengertian organisasi dari Mathis and Jackson. organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan.

Saat ini telah diakui bahwa kecerdasan intelektual hanya menyumbang 10-20 persen kesuksesan seseorang, sementara sisanya 80-90 persen ditentukan oleh kecerdasan emosional dan spiritual. Salah satunya didapatkan dengan cara ikut berorganisasi (jelaskan kenapa pemikiran itu bisa hadir). Berorganisasi adalah melatih kecerdasan emosional dan spiritual, sehingga dengan demikian berorganisasi merupakan jalan menuju kesuksesan (jelaskan tentang konsep selamat dan memperhatikan konsep esensi ajaran islam yaitu taat tunduk patuh).

Berangkat dari pertanyaan tersebut, hal yang tentu diperhatikan lebih lanjut adalah hakikat dan urgensi kenapa organisasi itu ada.

Hakikat membahas tentang intisari atau dasar. Dasar yang dimaksud yaitu adalah landasan tentang organisasi yang artinya organisasi memiliki makna mendalam untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Di sisi lain, tak dapat kita pungkiri ketika kita membahas tentang hakikat maka kita membahas tentang suatu keadaan yang benar adanya dengan kata lain hakikat juga membahas tentang keberadaaan dan realitas. Dalam filsafat, hakikat seringkali menjadi bahan perdebatan mengenai sifat dan karakteristik yang tidak dapat diubah dari suatu objek. Misalnya, hakikat manusia dapat dianggap sebagai rasionalitas dan kesadaran. Berbicara tentang hakikat tidak terlepas kita membahas tentang dua dimensi yang bersinggungan dengan hakikat itu sendiri yaitu esoteris (batiniah) dan eksoteris (lahiriah).

Esoteris berasal dari kata latin “esotericus,” yang berarti “tersembunyi” atau “hanya untuk orang-orang tertentu.” Dalam konteks hakikat, dimensi esoteris merujuk pada makna terdalam atau inti dari suatu hal yang tidak selalu terlihat secara langsung. Ketika kita membahas keterkaitan dengan organisasi maka Esoteris dalam konteks organisasi merujuk pada aspek-aspek yang tidak selalu terlihat atau terukur, tetapi sangat penting untuk pemahaman mendalam tentang budaya, nilai-nilai, dan tujuan organisasi. Tiga poin yang sangat bersinggungan dengan pembahasan sebelumnya adalah tujuan organisasi. Kita tahu bahwa manusia butuh bersosialisasi yang kemudian hal tersebut bersifat universal yang artinya setiap manusia perlu hal itu.

Eksoteris di sisi lain merujuk pada aspek-aspek yang lebih terlihat dan terukur dari sebuah organisasi, seperti struktur organisasi, proses dan kebijakan, dan kinerja serta hasil. Tiga aspek ini mempunyai hakikatnya masing-masing. Struktur organisasi tentu penting, mengapa? Dalam hakikat organisasi, struktur organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu struktur organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok dari organisasi itu sendiri. Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan tetapi yang perlu digaris bawahi bukan tentang siapa yang mempunyai kekuasaan lebih tetapi berbicara bagaimana tiap bagian memiliki bagian kerja masing-masing untuk mencapai bersama-sama tujuan organisasi, dalam kata lain bersama-sama untuk merealisasikan tujuan organisasi.

Kata urgensi dalam KBBI merujuk pada suatu pemaknaan yaitu keharusan yang mendesak; hal sangat penting. Berangkat dari pertanyaan ini maka beberapa hal yang menjadi poin penting dalam hal ini seperti keharusan mendesak, yang dalam artian tentu dalam sebuah organisasi respon cepat sangat dibutuhkan dan dapat memilah dengan baik mana yang menjadi prioritas dalam melakukan suatu pekerjaan. Di samping itu, tentu dalam keharusan yang harus organisasi miliki adalah dapat dengan baik mengambil keputusan strategis yang artinya suatu organisasi dengan bisa melihat hal-hal yang relevan sehingga dari hal-hal tersebut menjadi salah satu tindakan untuk keberlangsungan organisasi. Hal yang tak kalah penting adalah bagaimana komunikasi dapat terjalin dengan baik. Kembali pada teori di awal bahwa manusia membutuhkan manusia lain untuk hidup baik dari segi psikis, materi atau hal-hal lain yang menunjang kehidupan, secara rasional ketika teori ini diaplikasikan dalam suatu organisasi maka organisasi membutuhkan organisasi lain untuk hidup baik dari segi psikis, materi atau hal-hal lain yang menunjang kehidupan maka tentu suatu jalinan antar organisasi sangat diperlukan. Urgensi untuk memiliki komunikasi yang baik antar sesama organisasi tidak dapat diabaikan. Komunikasi yang efektif membantu dalam koordinasi, pengambilan keputusan, dan inovasi, serta memperkuat hubungan dan kepercayaan. Dalam lingkungan yang kompleks dan berubah dengan cepat, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi kunci keberhasilan kolaborasi antar organisasi. Perlu digaris bawahi bahwa suatu organisasi tetap bisa ada karena suatu kaderisasi itu sendiri. Berbicara kaderisasi maka hal yang sangat berkenaan dengan hal itu adalah tujuan. Di awal kita selalu menyinggung tentang apa dan kenapa organisasi itu ada maka salah satu pintu untuk mencapai tujuan yang diinginkan organisasi adalah melalui kaderisasi. Maka tentu suatu kaderisasi harus memiliki inovasi sehingga dari inovasi tersebut bisa sampai pada tujuan organisasi. Hal tak kalah urgent untuk dibahas adalah inovasi dan adaptasi yang di mana urgensi dapat mendorong inovasi, di mana organisasi mencari cara baru untuk menghadapi tantangan yang mendesak. Ini juga menciptakan budaya adaptif yang siap menghadapi perubahan. Hal ini tentu selaras dengan fakta bahwa organisasi sudah tidak memiliki popularitas malah seringkali dipandang sebagai suatu kelompok yang negatif. Berangkat dari pernyataan tersebut maka urgensi yang dihadapi saat ini adalah bagaimana organisasi menghadirkan inovasi sebagai suatu langkah taktis yang bisa berdampak baik untuk keberlangsungan organisasi. Hal yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah organisasi sebagai wadah untuk mengembangkan suatu skill dalam diri seorang manusia dan tentu tanpa eksekusi itu tak ada nilainya, oleh karenanya suatu ide, suatu gagasan bahkan suatu inovasi tak bisa hanya sampai di titik ini tapi harus sampai di tahap aksi dan perealisasiannya untuk banyak orang. Berangkat dari pernyataan di atas maka dalam perspektif organisasi, urgensi mengacu pada kebutuhan untuk bertindak cepat terhadap situasi yang mendesak dan penting. Memahami dan mengelola urgensi dengan baik memungkinkan organisasi untuk beroperasi secara efisien, mengambil keputusan yang tepat, dan tetap kompetitif dalam lingkungan yang dinamis.

Berangkat dari beberapa pernyataan di atas maka dengan gamblang organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal yang kemudian hal inilah yang menjadi kenapa organisasi itu urgent karena merupakan sebuah wadah yang di mana memiliki tujuan yang sama dan cara merealisasi tujuan itu adalah dengan proses kerja sama. Kalimat penyemangat dari salah satu tokoh nasional yaitu ayahanda Prof. Drs. H. Lafran Pane yaitu “Jika proses adalah luka maka bertahan adalah cinta”, kalimat inilah yang menjadi salah satu semboyan dalam khittah suatu organisasi itu sendiri.

Berbicara tentang proses maka berbicara tentang perjuangan. Kembali dapat kita interpretasikan bahwa organisasi adalah alat perjuangan untuk sebuah asa menuju cita. Artinya perjuangan untuk sampai pada tujuan itu sangat dibutuhkan. Ketika kita lebih menelaah berbagai hal fundamental kenapa organisasi itu ada maka satu hal yang mewakili itu adalah sejarah. Tujuan organisasi dapat dilihat dari dua hal yaitu sosiologis dan filosofis. Sosiologis berbicara tentang kebutuhan individu per individu sehingga menjadi urgensi terbentuknya suatu organisasi dalam artian menganalisis kebutuhan di suatu lingkup yang ada. Filosofis berbicara tentang sejarah awal, hal ini juga memiliki keterkaitan secara sosiologis.

Pada akhirnya kita memaknai dengan mendalam intisari dan keharusan organisasi itu sendiri. Benang merah yang dapat kita ambil adalah bagaimana hakikat dan urgensi dari organisasi itu bisa mengantarkannya pada tujuannya itu sendiri. Hakikat dan urgensi merupakan batasan yang ada di dalam organisasi, gunanya untuk tidak keluar dari lintasannya itu sendiri. Hakikat organisasi mencerminkan inti dari keberadaan organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan bersama melalui interaksi sosial, budaya, dan nilai-nilai yang dianut. Memahami hakikat ini penting untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan memastikan keberlanjutan dalam menghadapi perubahan dan tantangan. Urgensi organisasi berbicara keharusan yang harus dipenuhi dalam organisasi itu sendiri. Urgensi organisasi mencerminkan kebutuhan untuk bertindak cepat dan efektif dalam situasi yang mendesak. Dengan memahami dan mengelola urgensi, organisasi dapat beradaptasi, berinovasi, dan mencapai tujuan dengan lebih efisien.

 

Referensi:

Rernawan, Erni. (2011). Organizations Culture: Budaya Organisasi Dalam Perspektif.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Mathis, R. L., & Jackson, J. H. Organizational Behavior.

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis

Ilustrasi Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis Sumber: Pinterest BARISTA MEMILIKI STOK BARANG BARU! itulah headline berita yang menggemparkan. Bagaimana tidak?