
Foto Hardiansyah Rasyis Peraih Juara I dalam Lomba Call For Papers
Sumber: Dok. Pribadi
Psikogenesis, Sabtu (15/11) – Hardiansyah Rasyid, salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil meraih Juara I dalam Lomba Call For Papers yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Republik Indonesia (RI) pada Juni lalu.
Mahasiswa Angkatan 2023 tersebut diumumkan sebagai pemenang melalui akun Instagram resmi BPJS Kesehatan RI pada Senin (10/11) lalu. Sontak, mahasiswa yang akrab disapa Hardi tersebut mengungkapkan perasaan bersyukur dan bangga atas prestasi tersebut.
“Sangat bersyukur, senang, serta bangga bisa meraih Juara I di kompetisi ini (baca: Call For Papers BPJS Kesehatan RI 2025). Awalnya tidak menyangka karena pesertanya banyak dan berkualitas, bukan hanya dari mahasiswa S1, tapi ada juga S2, S3, dan umum,” ungkapnya.
Hardi berujar, keinginan untuk mengembangkan diri mendorongnya untuk mendaftar dalam perlombaan tersebut. Kendati mengaku spontan saja, dirinya tetap melakukan berbagai persiapan seperti mencari topik yang relevan dengan isu yang diberikan.
“Inisiatif pribadi untuk mencoba dan menantang diri sendiri. Prosesnya cukup spontan tapi tetap terarah. Saya mulai dengan mencari topik yang dekat dengan bidang psikologi dan juga relevan dengan konteks BPJS Kesehatan. Kami lebih fokus dulu memahami isu yang telah disediakan, yaitu terkait pencegahan fraud dalam kesehatan,” jelasnya.
Hardi menyebutkan, bahwa nantinya artikel yang telah dibuat akan diterbitkan di Jurnal Jaminan Kesehatan Nasional serta akan di undang menghadiri acara Indonesia Healthcare Anti-Fraud Forum (INAHAFF) mendatang.
“Sampai saat ini saya masih menunggu konfirmasi dari pihak penyelenggara, namun yang pasti adalah artikel saya yang berjudul Healthcare fraud detection research (2015-2025) : A bibliometrik and Meta Scientific Review akan diterbitkan di jurnal JKN, serta di undang menghadiri acara INAHAFF,” sambungnya.
Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti perlombaan serupa kedepannya, Hardi juga berpesan agar calon peserta di lomba selanjutnya bisa lebih sabar dan terus belajar dengan proses yang cukup panjang.
“Kalau dari pengalaman saya, perlu sabar dan terus belajar karena prosesnya cukup panjang sampai berbulan-bulan. Banyak tahap yang perlu di lalui, mulai dari seleksi administrasi, seleksi abstrak, seleksi paper, tahap coaching hingga akhir. prosesnya cukup menguji kesabaran, karena setiap tahap memerlukan penyesuaian hingga revisi,” harapnya.
Sebagai penutup, Hardi berharap ide yang telah dituangkannya dalam paper tersebut, tidak berhenti hanya sampai di perlombaan, melainkan dapat berdampak nyata ke masyarakat dan dapat menginspirasi orang-orang kedepannya.
“Harapan saya sederhana, semoga ke depannya bisa punya ide yang berdampak nyata di masyarakat. Untuk teman-teman, semoga kita semua bisa berkembang di bidang yang kita sukai dan menginspirasi lewat karya,” tutupnya.
(YOU)












