LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Inside Out 2: Telusur Pertumbuhan Emosi Pada Fase Remaja

Poster Film Inside Out 2

Sumber: Pinterest

Inside Out 2 adalah film animasi remaja Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2024, diproduksi oleh Pixar Animation Studios untuk Walt Disney Pictures. Sebagai sekuel dari Inside Out (2015), film ini disutradarai oleh Kelsey Mann diproduksi oleh Mark Nielsen, dan naskahnya ditulis oleh Meg LeFauve. Film ini memperoleh rating 7.6 di IMDb dan 90% di Rotten Tomatoes. Film ini masih mengusung konsep tentang kehidupan emosi di dalam pikiran manusia, namun kali ini dengan fokus pada fase remaja dari tokoh utama, Riley Andersen.

Dalam film pertama yaitu Inside Out (2015), kita melihat bagaimana Riley yang masih kecil mengalami pergolakan emosional saat harus pindah ke kota baru. Emosi-emosi seperti Joy (kebahagiaan), Sadness (kesedihan), Anger (kemarahan), Fear (ketakutan), dan Disgust (jijik) memandu perilaku dan perasaan Riley di dalam “markas” di otaknya. Di Inside Out 2 akan mengikuti perkembangan Riley saat ia memasuki masa remaja, masa yang lebih kompleks secara emosional.

Inside Out 2 memperkenalkan beberapa karakter baru yang timbul seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan Riley. Karakter-karakter baru tersebut adalah Anxiety (kecemasan), Envy (iri), Ennui (kebosanan), dan Embarrassment (malu). Emosi-emosi baru ini kemudian berusaha mengambil alih kendali di dalam pikiran Riley, sehingga menambah dinamika yang lebih kompleks pada keseimbangan emosional Riley.

Tim produksi Inside Out 2 berkolaborasi dengan psikolog guna menggambarkan perkembangan emosi remaja selama masa pubertas secara akurat. Selain itu, mereka juga meminta pandangan dari sekelompok remaja untuk merepresentasikan kehidupan remaja masa kini dengan tepat. Tak mengherankan jika penggambaran emosi remaja dalam film ini terasa sangat relevan dengan kehidupan nyata.

Inside Out 2 menggambarkan bagaimana Anxiety (kecemasan) dapat menguasai pikiran dan tubuh kita, serta menghilangkan kenangan indah yang tersimpan dalam ingatan kita. Film ini menggambarkan bagaimana saat remaja menghadapi berbagai tekanan, baik dari lingkungan sosial maupun akademis, menyebabkan kecemasan yang dapat menjadi sangat mengganggu.

Dengan menggambarkan pengalaman Riley, film ini memberikan gambaran yang mendalam tentang bagaimana emosi ini bekerja, serta tantangan yang dihadapi remaja dalam mengelola perasaan cemas yang sering kali tidak dapat mereka kontrol. Melalui perjalanan ini, penonton diharapkan dapat lebih memahami pentingnya mengenali dan mengatasi emosi negatif agar dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan sehat. (ZK)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts