Ainil salah satu mahasiswa BKP menjelaskan bahwa psikoedukasi PIK-R dilakukan setiap seminggu sekali selama empat bulan, sebelum pelaksanaan psikoedukasi para siswa dan siswi melakukan pretest untuk melihat sampai mana pemahaman siswa terkait materii sebelum disampaikan.
“Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali dalam empat bulan. Karena kami ingin melihat sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai materi yang akan disampaikan jadi kami adakan pretest,” jelasnya.
Devayanti Rusidi Koordinator Bimbingan Konseling (BK) SMPIT Darul Fikri Makassar mengatakan metode pembelajaran yang digunakan dalam psikoedukasi yang dilakukan adalah menggunakan metode interaktif.
“Metode pembelajaran yang digunakan itu adalah pendekatan interaktif ini tidak hanya membuat belajar menjadi menyenangkan, tetapi juga membantu siswa memahami materi dengan lebih baik,” katanya.
Sebagai tambahan Devayanti menjelaskan setelah proses pemberian materi yang berlangsung dengan baik dan diikuti dengan antusiasme oleh seluruh siswa-siswi kelas VII dan VIII SMPIT Darul Fikri Makassar.
“Murid-murid kelas VII dan VIII SMPIT Darul Fikri Makassar terlihat sangat bersemangat dan antusias saat menerima materi di dalam kelas,” tambahnya.
Sebagai penutup, Devayanti menyampaikan harapannya agar siswa dan siswi dapat memahami sekaligus menerapkan materi yang telah diberikan karena materi yang diberikan sangat penting bagi anak yang akan atau telah memasuki masa remaja.
“Dengan adanya psikoedukasi ini, kami (baca: Guru BK) berharap siswa dan siswi dapat memahami dengan baik. Pemberian materi PIK-R ini sangat penting sekali untuk remaja dan pra-remaja, jadi kami ingin yang terbaik untuk para penerus bangsa,” tutupnya.