Sumber: Pinterst
Bayang-bayang itu kembali menyapa
Kini ia tampak lebih nyata
Benarkah kau kembali?
Ataukah hanya ilusi seperti yang kulihat tadi pagi?
Kenapa kembali?
Untuk mengetahui keberadaan rasa?
Kenapa kembali?
Apa untuk menghancurkan tameng pelindungku lagi?
Kenapa kembali?
Apa untuk melihat lagi keadaan terlemahku?
Perlahan kubaca pesan singkat darimu.
Setiap katanya ada luka.
Aku seperti antagonis sekarang.
Yang pura-pura tersakiti, padahal akulah penyebabnya.
Akulah perusaknya.
Aku yang salah.
Apa kau ingat kata-kata ini?
“Jika masih soal jarak aku masih bisa berjuang, tapi kalau soal keyakinan aku nggak bisa apa-apa,” katamu 365 hari lalu.
Kata-kata itu terekam jelas di benakku.
Saat itu aku sadar, kau mencintainya.
Tapi sayangnya, kamu tidak bisa apa-apa.
Tapi dengan egoisnya aku tetap memaksamu untuk terus bersamaku.
Sekarang, izinkan aku untuk mengucapkan selamat tinggal.
Cerita ini hilang di ujung senja.
~Rain
