LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Ketika Sapaanku Mulai Tak Terbalas

follow:
Sumber: img.okezone.com

Ku mulai
ceritaku pada Pada abad ke 19, abad dimana manusia mulai tertarik dan ingin
tahu tentangku. Saat itu mereka sedang gencar mencari tau awal kehidupanku yang
belum tentu mereka bisa temukan. Ketika rasa penasaran mereka dengan
kemampuanku belum tertuntaskan, mereka dengan giat dan semangatnya mencari
informasi, melakukan penelitian dan bahkan menjadikan kawanan-kawanan ku
sebagai alat percobaan mereka. saat itu mereka menemukan beberapa bagian tulang
yang menurut mereka merupakan tulang dari leluhurku. aku tidak begitu saja
percaya, munkin jawaban mereka salah namun munkin juga benar karena akupun
belum pernah bertemu dengan leluhurku. Archaeopteryx adalah nama tulang yang
mereka temukan, mereka percaya bahwa fosil itu adalah fosil leluhurku karena menurut
mereka aku memiliki banyak kesamaan dengan fosill itu. pencarian mereka pun
terus berlanjut, berlanjut sampai sekarang dan dimasa yang akan datang.
Ku mulai
menceritakan tentang kisah hidupku, aku adalah mahluk dimana hampir seluruh
umat manusia pernah berpapasan dengan ku secara langsung. aku terlahir sebagai
mahluk yang dikagumi oleh mereka,  kagum
dengan kehebatan kedua lengan atasku dan memuja-muja alunan suara merduku. aku
memang terlahir dengan begitu banyak sesuatu yang bisa dikagumi . mulai dari
bulu yang menutupi kulitku yang rapu sampai dengan bagian pernapasan ku yang
bisa menyimpan udara pada saat aku menjelajahi dunia. Terkadang di pagi hari
aku bersiul dan berkicau memanggil mahluk lain. Terkadang pula aku menari dan
mencoba menarik perhatian lawan jenis ku. aku senang menjalajah tapi tidak
diatas tanah, melainkan diatas udara tidak menggunakan kaki, tetapi menggunakan
kedua sayap-sayap ku. Mungkin banyangan tentang diriku telah muncul dibenak
kalian, yah!!! aku adalah seekor burung, mahluk yang diciptakan Tuhan dengan
begitu banyak keajaiban. Keajaiban yang menurutku sangat aku banggakan. banyak
manusia menciptakan teknologi karena terinspirasi olehku. Bahkan terobsesi
terbang sampai nyawanya melayang. Namun bukan hanya kebanggan yang aku simpan,
banyak penderitaan yang terjadi tentang ku. Pada awalnya, kehidupaku dan
kawan-kawan ku sangatlah indah. penuh dengan tawa dan kebahagiaan. Menjelajah
dan berkembang biak. Namun hari itu tiba setelah manusia masuk dalam
kehidupanku, disitulah awal penderitaan itu muncul.
Hidupku
diterror  mulai dari rumah, kawanan, dan
makananku di musnakan, Habitat kami dimusnakan dengan alasan pembangunan,
hingga kami menangis mencari telur dan anak-anak yang kami tinggalkan di pohon
yang mereka tebang. Makanan-makanan kami ikut hilang karena pembakaran hutan
dan bencana alam. kawanan kami disangkar dan dijadika peliharaan. Terkadang
kami berpikir mereka menganggap kami apa, kami juga mahluk hidup sama-sama
diciptakan oleh Tuhan. Ketika aku dan kawanan ku bingung mencari kediaman,
salah satunya cara yang bisa kami gunakan yaitu menjadikan rumah mereka sebagai
tempat bersarang kami. namun itu sangatlah berbeda ketika kami bersarang
dirumah kami. Aku mulai terbang, terbang diantara jajaran gedung-gedung
pencakar langit yang mengalahkan ketinggian pegunungan. Mencoba memberikan
sapaan kepada manusia yang lalu lalang. dahulu kicauan ku sangat di
idam-idamkan, setiap hari manusia
dengan sengaja  masuk kehutan untuk
menemuiku demi mendegar kicauan-kicauan merduku kadang-kadang mereka memberi
makanan kepadaku. Namun rock dan jazz mengambil peran itu. Ketika musik masuk
dalam kehidupan mereka. aku pun merasa sirna dan terlupakan.

Sebagian dari
mereka memang masih setia mendengarkan kicauan kami, namun mereka salah dalam
memperlakukan kami. aku pernah merasa bagaikan tahanan tanpa kesalahan. aku
berpikir seperti itu karena aku pernah disingkar oleh manusia dan tidak
membiarkan ku menjalajahi dunia ku sendiri. Yang lebih parah lagi banyak
kawanan ku, yang hanya dikurung tanpa deberi kehidupan hingga akhirnya mati
sia-sia. Manusia menangkap aku dan kawan-kawanku karena bentuk fisik dan
perilaku begitu ajaib bagi mereka. Mereka memperbudakku memberikan kehidupan
yang tidak layak, terkadang memaksaku berkicau tanpa henti demi mendapatkan
pengakuan yang tak berarti bagiku. Suara ku disalahgunakan, diperjual berlikan
dan dan bahkan dianggap sebagai mainan. Aku beberapa kali dipindahkan dari
manusia ke manusia lainya, namun keruntungan masih ada dipihakku, aku masih
bisa bebas pada saat mereka lengah, sangkar yang mereka gunakan untuk mengurung
ku terjatuh dan patah sehinggah aku bisa keluar bisa merasakan udara segar dan
kemilau cahaya yang pernah aku tinggalkan. 
To be continued—“


Penulis: Muh. Ahlun Nasab
psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis

Ilustrasi Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis Sumber: Pinterest BARISTA MEMILIKI STOK BARANG BARU! itulah headline berita yang menggemparkan. Bagaimana tidak?