Ilustrasi Psikologika “Kidult: Menghidupkan Kenangan Masa Kecil untuk Keseimbangan Hidup Dewasa”
Sumber: Pinterest
Lagu “Kidult” yang dinyanyikan oleh SEVENTEEN, grup asal Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2020. Istilah kidult merupakan kombinasi dari kata “kid” dan “adult” yang menggambarkan individu dewasa yang tetap mempertahankan minat dan perilaku anak-anak. Dalam lagu ini, diceritakan tentang perjalanan emosional seseorang yang merasa terjebak di antara dunia dewasa dan anak-anak, serta usaha untuk menemukan kenyamanan dalam hal-hal yang dianggap kekanak-kanakan. Pesan yang diusung lagu ini mengajak pendengar untuk merefleksikan pentingnya keseimbangan antara tanggung jawab dewasa dan kebebasan masa kecil.
Apa Itu Fenomena Kidult?
Fenomena kidult merujuk pada orang dewasa yang terlibat dalam aktivitas yang biasanya dilakukan oleh anak-anak. Dalam konteks psikologis, kidult bisa dianggap sebagai cara untuk menghadapi dan mengatasi tekanan pada masa dewasa. Ketika mengalami stres atau tekanan, banyak orang mencari pelarian dengan melakukan kegiatan yang mengingatkan mereka pada masa kecil, seperti bermain video game, mengoleksi mainan, atau menonton kartun. Thompson dan Wright (2020) menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya membantu meredakan stres, tetapi juga menghidupkan kembali kenangan bahagia dari masa lalu.
Mengapa Orang Memilih Menjadi Kidult?
Ada berbagai alasan mengapa orang memilih untuk menjadi kidult. Salah satunya adalah dari kebutuhan emosional untuk melarikan diri dari tuntutan hidup. Dalam konteks psikologis, fenomena ini berhubungan dengan regresi, yaitu kembalinya seseorang ke fase perkembangan sebelumnya untuk mengatasi stres (Freud, 1923). Meskipun regresi kadang dianggap negatif, kidulting justru dapat menjadi bentuk regresi yang produktif ketika dikelola dengan baik. Lagu “Kidult” menggambarkan kerinduan akan kebebasan dan kebahagiaan masa kecil, mengingatkan kita bahwa menghadapi kenyataan tidak berarti harus sepenuhnya meninggalkan sisi kekanak-kanakan.
Dampak Positif dan Negatif Kidulting
Kidulting memiliki dampak yang beragam, dengan aktivitas yang mengingatkan pada masa kecil mampu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres (Lee, Kim, & Choi, 2017). Aktivitas nostalgia ini dapat memberikan kebahagiaan dan kenyamanan, serta mendukung kesehatan mental. Namun, terlalu bergantung pada perilaku ini juga memiliki risiko, karena dapat menghambat kematangan emosional dan perkembangan pribadi (Watanabe, Yamada, & Suzuki, 2020). Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara menikmati aktivitas kekanak-kanakan dan tetap menghadapi tantangan kehidupan dewasa agar kidulting tetap menjadi pengalaman yang sehat dan bermakna.
Menjadi Kidult dengan Bijak
Lagu “Kidult” mengingatkan kita bahwa tidak ada salahnya menikmati kembali aktivitas yang kita sukai di masa kecil, asalkan dilakukan dengan proporsi yang tepat. Kidulting dapat berfungsi sebagai pengingat untuk bersantai dan menikmati hidup, tetapi tetap penting untuk menjalankan tanggung jawab dewasa dengan bijaksana. Dengan pendekatan yang seimbang, kita bisa merasakan kebahagiaan masa lalu sambil tetap menjalani kehidupan dewasa dengan produktif dan bermakna. (AIR)
Referensi
Freud, S. (1923). The Ego and the Id. International Psycho-Analytical Library.
Lee, J., Kim, H., & Choi, S. (2017). Nostalgia as a stress-relief strategy: Psychological benefits and emotional regulation. Journal of Positive Psychology, 12(4), 314–328.
SEVENTEEN. (2020). Kidult. On Heng:garae Album. Pledis Entertainment.
Thompson, L., & Wright, M. (2020). The psychological impacts of childhood nostalgia on adult well-being. Journal of Behavioral Studies, 18(2), 112–125.
Watanabe, T., Yamada, R., & Suzuki, K. (2020). Regressive coping mechanisms in adults: Balancing stress relief and emotional maturity. Developmental Psychology Review, 35(3), 224–238.
