LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Kronik Pencurian dan Percobaan Pembobolan Sekretariat LK FPsi UNM

Rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi percobaan pembobolan dan pencurian di Sekretariat LK FPsi UNM

Sumber : IT FPsi UNM

Psikogenesis, Selasa (08/10)- Telah terjadi pencurian dan percobaan pembobolan di Sekretariat Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) pada Jumat (23/08) dan Sabtu (21/09) lalu.

Dalam aksinya, pelaku menyasar Sekretariat milik Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis FPsi UNM. Akibatnya, pelaku berhasil membawa kabur Liquid Crystal Display (LCD) serta merusak fasilitas Sekretariat.

Kronologi Percobaan Pembobolan Sekretariat LPM Psikogenesis FPsi UNM

Salah satu fungsionaris LPM Psikogenesis FPsi UNM, Andi Ayyul Fajrin menuturkan kronologis ketika pertama kali mendapati Sekretariat LPM Psikogenesis telah mengalami percobaan pembobolan. Awalnya dirinya kesulitan untuk membuka pintu Sekretariat, akhirnya pintu tersebut berhasil dibuka dan didapati gagang pintu tersebut telah rusak.

“Iya saya duluan yang hadir di lokasi hari Sabtu tanggal 21 September sekitar jam sembilan atau sepuluh pagi. Kondisi lorong lembaga saat itu kosong, saya coba buka Sekret (baca: Sekretariat) tapi kuncinya sulit diputar. Saya berkabar ke pengurus dan berusaha membuka pintu dengan alat seadanya. Akhirnya berhasil dibuka (baca: pintu) dengan bantuan Ketum (baca: Ketua Umum) Marabunta. Setelah dibuka ternyata pengunci pintunya patah,” jelasnya.

Kondisi Pintu Sekretariat LPM Psikogenesis FPsi UNM Pasca Percobaan Pembobolan

Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Mahasiswa yang akrab disapa Ayyul ini menuturkan bahwa dirinya lalu mencoba melakukan pengecekan ke Sekretariat LK lain, namun hanya LPM Psikogenesis yang memiliki tanda kebobolan.

“Saya panik dan coba buka Sekret yang lain, dengan pikiran siapa tau sekretariat lain juga kebobolan atau bagaimana, tapi hanya Sekretariat LPM Psikogenesis yang punya tanda itu (baca: tanda kebobolan),” tuturnya.

Lebih lanjut, Ayyul menuturkan banyaknya barang berharga yang tersimpan serta kondisi Sekretariat yang mudah terekspos dari luar pada saat itu, diduga memancing pelaku untuk melakukan aksinya.

“Mungkin karena Psikogenesis sudah membersihkan, jadi gorden yang menutup jendela itu sedang dicuci sehingga dari luar kelihatan jelas kalau banyak barang berharga yang tertinggal dan mungkin ada yang mau ke Toilet LK tapi karena lihat kesempatan jadi ada kemungkinan aksi untuk mencuri,” katanya.

Dalam rekaman Closed-Circuit Television (CCTV) disekitar lokasi kejadian, terlihat seorang pria mengenakan hoodie berjalan di depan Baruga Kemahasiswaan FPsi UNM sebelum memasuki toilet pada pukul 04:20 WITA. Setelah keluar dari toilet, pria tersebut berjalan ke arah belakang Sekretariat LPM Psikogenesis lalu mencoba mengakses jendela sembari memperhatikan sekitar.

Selang beberapa waktu, pada pukul 04:23 WITA. Pria tersebut berbalik mengecek sekitaran lorong LK, terlihat dia menggeledah bagian atas pintu dan rak sepatu yang ada di lorong LK sebelum akhirnya mencoba mendobrak pintu Sekretariat LPM Psikogenesis.

Tidak hanya itu, pria tersebut kembali dengan membawa batu bata, mencoba memukul jendela atas Sekretariat LPM Psikogenesis. Selang beberapa lama, pria tersebut kembali berusaha mendobrak pintu sebelum akhirnya meninggalkan lokasi pada pukul 04:31 WITA. Video rekaman CCTV bisa diakses disini

Kronologi Pencurian Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM

Serupa dengan LPM Psikogenesis, Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM juga mengalami pencurian pada Jumat (23/08) lalu. Nurul Miftah selaku Sekretaris Umum (Sekum) Maperwa Kema FPsi UNM memberikan konfirmasi kejadian ini. Bahkan dalam aksinya, pencuri berhasil membawa lari LCD yang disimpan di dalam Sekretariat.

“Ada LCD yang hilang di Sekretariat Maperwa awal Agustus saat posisinya memang lagi kosong Sekret (baca: Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM). Sudah dicek, belum tau pelakunya siapa, cuma memang ada kecurigaan di beberapa orang. Sempat memang Maperwa kehilangan kunci,” ungkapnya.

Miftah menuturkan bahwa kehilangan LCD ini baru disadari awal bulan Semptember dikarenakan minimnya kegiatan Maperwa yang menggunakan LCD.

“Cukup lama sadarnya karena tempat LCD itu selalu ditutup dengan barang-barang, sedangkan Maperwa minim kegiatan yang menggunakan LCD. Sadarnya itu awal September minggu pertama,” tuturnya.

Mifta menjelaskan, akses jangkauan CCTV yang tidak mencakup Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM menyulitkan untuk mengidentifikasi pelaku. Selain itu, dirinya juga menduga bahwa pelaku sudah mengetahui titik yang tidak terpantau oleh CCTV.

“Sayangnya CCTV yang ada di Lorong LK itu pada saat itu tidak mengarah ke pintu Maperwa, jadinya kami cuma lihat orang itu berjalan ke arah toilet. Orang itu mungkin sudah tau titik CCTV jadinya masuk lewat Gedung BB pakai helm dan dia ke toilet untuk matikan lampu. Dia masukkan di jaketnya, karena saat keluar itu jaketnya agak besar,” jelasnya.

Berdasarkan rekaman CCTV yang berhasil diakses, seorang pria mengenakan helm tampak mencurigakan saat berjalan di depan Baruga Kemahasiswaan FPsi UNM.

Pada pukul 03:26 WITA, pria tersebut terlihat melintas sambil mematikan lampu di area sekitar, sebelum menuju toilet. Beberapa detik kemudian, ia melanjutkan perjalanannya ke belakang Sekretariat Lembaga Kemahasiswaan (LK).

Tak lama setelah itu, pria tersebut kembali terekam CCTV saat berada di sekitar lorong LK, dan berusaha mengakses kepala kusen pintu Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM pada pukul 03:28 WITA. Namun naasnya, kamera keamanan di sekitar sekretariat tidak dapat merekam aktivitas pelaku secara jelas.

Puncak kejadian berlangsung pada pukul 03:31 WITA, ketika pria tersebut terlihat keluar dari Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM dan berjalan melewati Baruga Kemahasiswaan dengan membawa barang curian. Video rekaman CCTV bisa diakses disini

Tanggapan Dari Pihak Birokrasi dan Keamanan FPsi UNM

Firmansyah selaku Staf bagian Information Tecnologi (IT) FPsi UNM mengungkapkan bahwa terdapat tiga kejadian pencurian dan percobaan pemboboloan yang terjadi di LK FPsi UNM selama 2024 ini dengan ciri-ciri pelaku yang sama.

“Dalam tahun 2024 ini pencurian laptop, LCD, dan yang berusaha untuk memasuki ruang LK itu tiga kejadian, semuanya pakai hoodie dan kejadiannya subuh,” ungkapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Nurhidayat Nurdin selaku Wakil Dekan (WD) III Bidang Kemahasiswaan memaparkan bahwa kasus pencurian merupakan kejadian berulang yang seharusnya sudah ditindaklanjuti karena Gedung LK merupakan ruang terbuka yang memungkinkan setiap orang dapat mengakses ke dalam.

“Itu kejadian berulang seharusnya justru sudah punya antisipasi. Saya tidak tahu bagaimana model pengamanan adik-adik juga di sana. Karena itu ruang terbuka, sehingga memungkinkan setiap saat orang bisa mengakses masuk ke dalam. Sekarang karena bentuk pengamanannya memang seperti itu,” paparnya.

Merespon hal tersebut, Firmansyah berpendapat perlunya penambahan CCTV di tiap jalan diarea FPsi UNM, sebab CCTV yang ada saat ini masih sangat terbatas untuk memantau keseluruhan aktifitas di LK.

“Ya jadi saran saya karena ini kan di jajaran LK ini cuma satu CCTV, satu sudut pandang harusnya ditambah satu CCTV lagi. Tidak hanya LK sih, di setiap jalan (baca: di area FPsi UNM) harusnya ada CCTV-nya supaya ada yang kehilangan bisa kita tahu,” tuturnya.

Nurdin selaku Sekuriti yang bertugas pada Sabtu (21/09) lalu menjelaskan bahwa belum mendapat info terkait percobaan pembobolan Sekretariat LPM Psikogenesis FPsi UNM.

“Saya baru tau infonya (baca: percobaan pembobolan Sekretariat LPM Psikogenesis FPsi UNM), kebetulan hari itu saya yang menjaga sendirian. Kalau 23 Agustus saya sudah tidak ingat siapa yang menjaga karena sudah lama,” jelasnya.

Nurdin mengungkapkan bahwa Sekuriti memiliki kegiatan untuk keliling tiap jamnya dengan tujuan memantau keadaan kampus, namun kejadian pencurian seringkali terjadi dini hari disaat Sekuriti sudah tidak dapat menahan rasa kantuk dikarenakan minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga Sekuriti FPsi UNM bekerja tiga kali 24 jam.

“Kami punya kegiatan untuk keliling setiap jamnya selang satu dua jam untuk memantau, kejadiannya (baca: Pencurian) selalu jam tersebut (baca: Subuh). Cuma, kami (baca: Sekuriti) juga perlu waktu istirahat, dan bisa jadi pada saat itu kami sudah tidak bisa tahan ngantuk. Jam tidurnya tidak menentu, sekitar jam tiga itu ngantuknya sudah tidak bisa ditahan, karena di psikologi itu sisa dua orang dan jam kerjanya itu tiga hari seminggu, harus menjaga tiga kali 24 jam. Jadi kadang kita istirahat menjelang subuh dan bangun saat adzan subuh,” ungkapnya

Nurdin juga menuturkan bahwa pelaku pencurian biasanya terjadi sesama LK, sehingga diharapkan agar LK tetap menjaga keamanan dengan menambahkan gembok, sedangkan Sekuriti akan lebih memperkuat keamanan dengan lebih aktif memantau FPsi UNM.

“Biasanya yang terjadi itu sesama LK, kita harus saling menjaga meskipun ada sekuriti yang tugasnya menjaga keamanan dengan perkuat keamanan seperti menggunakan gembok. Kami juga akan perkuat keamanan dengan lebih aktif lagi untuk memantau kampus dan berkeliling,” tutupnya.

Lanjut, Nurdin Aalam selaku Sekuriti FPsi UNM menyampaikan bahwa monitor CCTV yang berada di ruang keamanan ternyata telah lama rusak dan saat ini masih dalam proses perbaikan.

“Sudah pernah dibahas (baca: keamanan LK) sama WD II (baca: Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan) lewat grup, tidak ada solusi yang diberikan. Pada saat kejadian itu sudah rusak monitornya, jadi saya yang menawarkan untuk mengganti monitor CCTV karena sudah rusak untuk mempermudah memantau keamanan. Sekarang sudah proses perbaikan,” sampainya.

Solusi yang Ditawarkan

Menanggapi persoalan kehilangan barang di Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM, Dayat menyarankan agar Maperwa Kema FPsi UNM membuat surat keterangan kehilangan yang ditujukan ke WD II.

“Saya sarankan (baca: Maperwa Kema FPsi UNM) untuk membuat surat keterangan kehilangan, kemudian kalau memang mau meminta lagi untuk digantikan ya saya paling tinggal ajukan ke WD II gitu, itu tergantung WD II untuk tindak lanjutnya,” sarannya.

Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Dayat ini menyebutkan agar membuat laporan ke Komite Disiplin (Komdis) FPsi UNM jika ada bukti terkait pencurian yang dilakukan serta menyarankan agar tidak menyimpan barang berharga di Gedung LK.

“Buat laporan ke Komdis (baca: FPsi UNM) kalau ada yang dikenali dan sudah ada buktinya kalau dia melakukan itu, kalau saya paling cuma bisa bilang untuk jangan lagi simpan-simpan barang yang berharga karena sudah dibuat Gedung LK baru,” sebutnya.

Adapun Abdi Rahmat Hudzaifah selaku Ketua Umum (Ketum) Maperwa Kema FPsi UNM mengatakan bahwa WD III telah mengarahkan untuk mengajukan surat keterangan kehilangan barang ke pihak FPsi sebagai tindak lanjut kasus pencurian barang di Sekretariat Maperwa Kema FPsi UNM.

“Kami (baca: Maperwa) melapor ke WD III sekitar dua minggu setelah kejadian. WD III sendiri memberikan tanggapan untuk mengajukan surat keterangan kehilangan barang ke pihak fakultas (baca: FPsi), nanti fakultas bantu tindak lanjutnya. Bisa jadi penggantian karena itu dilingkungan kampus dan bukan bentuk kelalaian. Pernyataan WD III diusahakan untuk bantu diganti,” katanya.

Mahasiswa yang akrab disapa Abdi ini menyebutkan bahwa saat ini surat keterangan kehilangan barang sedang dalam proses pengerjaan, dikarenakan isi surat disertai kronologi kejadian.

“Surat masih dikerjakan, karena WD III jelaskan isi suratnya seperti apa, dan ternyata isi surat cukup panjang karena harus dijelaskan rentetan kejadian, orang yang dicurigai siapa dan lainnya. Sehingga tidak hanya surat pada umumnya,” sebutnya.

Sementara itu, Firman juga menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan penyusunan anggaran untuk tentang penambahan CCTV pada tahun 2025 mendatang.

“Belum ada anggaran untuk pengadaan barang tahun ini, jadi ditunggu tahun 2025. Saya sudah ditanya apa saja yang dibutuhkan karena sementara penyusunan anggaran. Saya butuhkan CCTV dan semoga tahun 2025 sudah bisa dibeli,” jelasnya.

Adapun Nurdin menuturkan agar mematuhi jam malam (baca: Pakta Integritas Pengurus Lembaga Kemahasiswaan FPsi UNM), memarkir kendaraan di dekat titik CCTV atau dekat ruang Sekuriti, serta menitipkan kunci Sekretariat LK pada sekuriti untuk mengantisipasi terjadinya pencurian.

“Batasnya itu jam sembilan, kalau dia mau tambah waktunya harus ada laporan tertulis dari dosen dan disampaikan ke Sekuriti kalau memang ada yang bisa jamin. Misalnya kalau berkegiatan malam bisa parkir motornya di bagian titik CCTV atau dekat ruang Sekuriti, kunci LK juga sebaiknya satu saja yang pegang dan dititip di Sekuriti,” tuturnya

Terakhir, Dayat juga menyampaikan agar memasang wajah pelaku yang tertangkap CCTV di beberapa titik di sekitar FPsi UNM guna memberi peringatan bahwa pelaku sedang dipantau.

“Bisa dipasang ke beberapa titik gambar yang ada di CCTV yang memunculkan sebagian gambar mukanya ke orang. Sebagai warning kalau dia sudah dipantau dan mudah-mudahan semakin ada efek,” sampainya.

Hingga berita ini diterbitkan, WD II selaku penanggung jawab keamanan menolak untuk memberikan tanggapan. (RNA)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis

Ilustrasi Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis Sumber: Pinterest BARISTA MEMILIKI STOK BARANG BARU! itulah headline berita yang menggemparkan. Bagaimana tidak?