Foto Bersama Kegiatan PKM Peningkatan Harga Diru Untuk Mengurangi Shyness Pada Siswa MAN 1 Polman Sulawesi Barat
Sumber: Dok. Pribadi
Psikogenesis, Rabu (16/10)- Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar dua kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yaitu “PKM Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial” dan “PKM Peningkatkan Harga Diri untuk Mengurangi Shyness” di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Polman yang berlangsung pada Sabtu (14/09) lalu.
Muhammad Ahkam Alwi selaku anggota LP2M dalam kegiatan PKM mengatakan bahwa kegiatan PKM dilakukan selama satu hari yang ditujukan kepada 32 murid di MAN 1 Polman pada kelas yang berbeda.
“Jadi kita mengadakan dua pelatihan bersamaan di satu hari, karena dua kegiatan. Jadi pelaksanaannya tentu saja di kelas yang berbeda. Meskipun begitu, jumlah anak dalam masing-masing kelas itu setara yaitu 16 siswa,” ungkapnya.
Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) UNM yang akrab disapa Ahkam ini menyebutkan bahwa selain dirinya, terdapat beberapa Dosen FPsi UNM dan seorang mahasiswa yang turut terlibat dalam kegiatan PKM ini.
“Saya tidak sendiri, tapi ditemani dengan beberapa dosen yaitu Ahmad Ridfah, Perdana Kusuma, kemudian ada adik yang ambil S2 (baca: magister) di Jogja namanya Mutmainnah Budiman,” ucapnya.
Ahkam menjelaskan bahwa dua kegiatan ini bertujuan dalam memberikan pelatihan peningkatan harga diri dan keterampilan sosial adalah untuk mengurangi shyness pada siswa MAN 1 Polman.
“Jadi dua kegiatannya itu ada materi untuk peningkatan harga diri kepada siswa, dan pelatihan kedua adalah pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan sosial. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengurangi shyness pada siswa,” tuturnya.
Ahkam juga menyampaikan bahwa proses pelatihan dimulai dari pemberian materi, permainan, diskusi kelompok, dan pemberian studi kasus kepada siswa MAN 1 Polman.
“Kita (baca: tim LP2M) berikan siswa materi, setelahnya ada game (baca: permainan), lalu peserta akan bagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan contoh kasus yang sesuai dengan materi. Jadi setelah kita jelaskan tahapannya, peserta akan berusaha memecahkan masalah. Itulah yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis masalah,” jelasnya.
Ahkam juga menjelaskan bahwa jauh sebelum pelaksanaan kegiatan, siswa MAN 1 Polman telah diberi pre-test untuk mengukur shyness terlebih dahulu hingga tingkat shyness peserta yang mengalami perubahan.
“Kita lebih dulu memberikan pengukuran shyness pada siswa sehingga setelah proses pelatihan ini berlangsung, kita bisa melihat apakah ada peningkatan ataupun penurunan shyness pada peserta,” jelasnya.
Sebagai penutup, Ahkam menyampaikan harapannya agar siswa siswi MAN 1 Polman yang memiliki shyness tinggi dapat menambah pengetahuan maupun keterampilan dari pelatihan yang telah diadakan dan dapat tindakan lebih lanjut oleh sekolah agar shyness berkurang.
“Harapannya adalah dengan kegiatan-kegiatan ini, siswa MAN 1 Polman mendapatkan pengetahuan keterampilan dari pelatihan yang telah diadakan sehingga tingkat shyness pada siswa dapat berkurang,” tutupnya. (KDJ)