
Kegiatan Pengabdian Optimalisasi Peran Empati
Sumber: Dok. Pribadi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Peran Empati sebagai Langkah Preventif terhadap Kasus Bullying di SMP” di SMPN 3 Sungguminasa, Kabupaten Gowa pada Sabtu (19/06) lalu.
Kegiatan pengabdian ini melibatkan 12 siswa sebagai peserta. Tim pengabdi berasal dari Fakultas Psikologi (FPsi) UNM, yakni Nur Akmal selaku ketua tim pengabdi dan beserta tim.
Program ini bertujuan menumbuhkan rasa empati dan kepekaan sosial siswa dalam menghadapi situasi bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Kegiatan dilakukan melalui pendekatan psikoedukasi yang dilaksanakan dengan berbagai sesi, seperti penyampaian materi, diskusi, penugasan, ice breaking, dan refleksi. Selama kegiatan, para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi kegiatan. Mereka diajak untuk mengenali perasaan orang lain, menempatkan diri dalam situasi orang lain, serta berlatih menunjukkan respon empatik dalam kehidupan sehari-hari.
Pihak sekolah menyambut positif kegiatan ini karena sejalan dengan upaya membangun budaya sekolah yang aman. Salah satu guru SMPN 3 Sungguminasa menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini menjadi langkah penting dalam membangun karakter siswa agar menjadi lebih empatik dan lebih peka terhadap sesama siswa.
“Para siswa terlihat antusias dan mulai menyadari pentingnya memahami perasaan teman. Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk membangun karakter lebih peduli antar siswa di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan peningkatan pemahaman siswa tentang pentingnya berempati serta kesediaan siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti menolong teman, mendengarkan keluhan, dan menghindari tindakan yang dapat menyakiti orang lain.
Tim pengabdian berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal siswa lebih berempati dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman, serta bebas dari peristiwa bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
Oleh karena itu, optimalisasi empati dapat menjadi contoh yang dapat di terapkan dilingkungan pendidikan serta menjadi langkah preventif dalam menekan angka kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.












