LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Mahasiswa BKP Hadirkan Ice Breaking Interaktif, Program Training Karyawan Lebih Seru

follow:
Pelaksanaan Ice Breaking dalam Training Orientasi Karyawan Baru
Sumber: Dok. Pribadi

Tim Mahasiswa Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Magang Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Perseroan Terbatas (PT) Esta Dana Ventura Regional V ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan training orientasi karyawan baru.

Magfirah Nurfatimah Yusuf selaku Ketua Tim BKP Magang PT Esta Dana Ventura menjelaskan bahwa Tim BKP turut serta dalam mendampingi training karyawan baru sesuai dengan arahan mentor dari pihak Esta Dana Ventura dan mendapati pelaksanaan training yang kurang interaktif karena selama seharian penuh peserta hanya difokuskan pada pemberian materi.

“Kami (baca: mahasiswa BKP) diarahkan masuk untuk mendampingi trainer. Beberapa hari kami masuk training dan kami rasa suasana dan pembawaan materi dinilai kurang efektif karena dilaksanakan seharian penuh tanpa adanya kegiatan interaktif yang bisa buat para peserta training lebih fokus bahkan merasa lebih semangat untuk menerima materi,” jelasnya.

Andi Shela Shakyla selaku anggota tim mahasiswa BKP Magang PT Esta Dana Ventura menambahkan bahwa peserta kelas training ini tampak kurang aktif berpartisipasi karena suasana di dalam kelas yang monoton dengan durasi yang lama.

“Saya merasa bahwa suasana di dalam kurang interaktif dan monoton, dimana para peserta juga tampaknya kurang berpartisipasi aktif selama training berlangsung dengan durasi yang cukup lama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Magfirah Nurfatimah Yusuf menambahkan bahwa dengan menghadirkan ice breaking pada sesi training dapat membuat suasana pelatihan lebih hidup dan interaktif. Dengan adanya hal tersebut, peserta pelatihan dapat lebih fokus dan bersemangat untuk menerima materi training.

“Kami merasa perlu ada sesuatu yang dapat menunjang fokus dan semangat karyawan, setelah diskusi kami pikir-pikir sepertinya ice breaking adalah solusi paling tepat untuk hal ini. Selain dapat membuat peserta lebih interaktif, dapat juga menunjang fokus dan semangat untuk menyerap materi seharian,” tuturnya.

Andi Shela Shakyla menjelaskan bahwa terdapat tujuh macam ice breaking yang dapat dilakukan dalam kelas pelatihan. Namun, dari ketujuh opsi tersebut, dipilih empat yang dianggap paling relevan dan efektif untuk digunakan. Adapun ice breaking yang digunakan adalah tepuk satu sampai lima, rebutan pulpen atau spidol, tepuk boom pen, mekar kuncup besar kecil.

“Sebelumnya kami sudah menyusun tujuh macam ice breaking yang bisa digunakan dalam kelas training untuk meningkatkan konsentrasi para peserta training dan menciptakan suasana yang interaktif. Namun, dari ketujuh opsi tersebut, dipilih empat diantaranya yang dianggap paling relevan dan efektif untuk digunakan, yaitu tepuk satu sampai, rebutan pulpen atau spidol, tepuk boom pen, dan mekar kuncup besar kecil,” jelasnya.

Magfirah Nurfatimah Yusuf juga menyampaikan pemberian ice breaking diberikan atas pertimbangan waktu serta keefektifan pemberian ice breaking tersebut melalui diskusi dengan Human Capital Business Partner (HCBP) serta trainer agar dilakukan secara efektif dan efisien.

“Pemberian ice breaking ini tidak serta merta langsung kami berikan dan lakukan, tetapi melalui diskusi panjang dan pertimbangan terkhusus masalah waktu, kami memberikan opsi-opsi ice breaking yang sekiranya efektif dan efisien kemudian beberapa opsi tersebut disetujui oleh HCBP dan juga trainer,” sampainya.

Andi Shela Shakyla menambahkan bahwa setelah beberapa hari melakukan ice breaking tersebut, peserta pelatihan dinilai lebih bersemangat dan interaktif untuk menerima materi pelatihan.

“Setelah kami adakan ice breaking, para peserta lebih semangat bahkan pada jam jam yang biasanya sudah mulai mengantuk dan tidak fokus karena pada jam tersebut seperti jam tiga sore kami adakan ice breaking, setelah itu para peserta yang biasanya hanya mendengarkan materi mulai interaktif dengan berdiskusi mengenai materi yang diberikan oleh trainer,” tambahnya.

Sebagai penutup, di akhir pelatihan beberapa peserta diminta untuk memberikan kesan terkait pemberian ice breaking interaktif. Peserta dengan inisial R menuturkan bahwa pelatihan yang diberikan dengan adanya sesi ice breaking lebih memberikan suasana baru dan semangat baru karena merasa dilibatkan penuh dalam sesi pelatihan.

“Setelah dihadirkannya sesi ice breaking, saya merasa lebih dilibatkan lagi dalam pelatihan yang diadakan. Jadi kami tidak hanya menerima materi sepanjang hari tetapi juga merasa bisa lebih fokus dan semangat lagi untuk menerima materi,” tutupnya.

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts