Tim UNM Masuk dalam 16 Besar EDC Pertamina Goes to Campus 2025
Sumber: Instagram @pgtc.id
Psikogenesis, Rabu (08/10) – Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), Abdul Gilang Tawakal dan Tenri Raihan berhasil raih posisi Top 16 Teams Energy Debate Championship (EDC) dalam Pertamina Goes to Campus 2025.
Tenri Raihan menjelaskan bahwa perjalanan timnya dimulai dengan mengurus legalitas kampus, latihan rutin serta latih tanding bersama peserta dari berbagai universitas, hingga akhirnya berhasil menembus babak 16 besar dari total 106 tim yang berpartisipasi secara nasional.
“Sejak Juli kami mulai mengurus legalitas kampus, lalu rutin latihan dan sparring dengan peserta dari berbagai universitas. Dari 106 tim yang ikut secara nasional, kami bersyukur bisa lolos hingga 16 besar,” jelasnya.
Mahasiswi yang akrab disapa Tenri itu juga mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi timnya adalah kendala teknis selama debat daring, serta kesulitan dalam menjaga formalitas penggunaan bahasa Inggris agar sesuai dengan aturan kompetisi.
“Tantangan yang paling terasa itu soal teknis, karena lombanya online. Selain itu, kami juga harus hati-hati dalam berbahasa Inggris formal dan mengikuti aturan debat, seperti tidak boleh menyebut nama institusi secara langsung,” ungkapnya.
Tenri juga menerangkan bahwa momen paling berkesan selama kompetisi adalah saat harus menghadapi mosi debat bertemakan energi yang menjadi tantangan tersendiri baginya sebagai mahasiswa psikologi karena harus mempelajari topik di luar bidangnya.
“Momen paling berkesan bagi saya itu saat mendapat mosi debat bertema energi, seperti geothermal dan carbon capture. Sebagai mahasiswa psikologi, topik itu benar-benar baru, jadi kami harus belajar mandiri dari berbagai sumber agar bisa memahami isu-isu energi dan tampil lebih siap di babak selanjutnya,” terangnya.
Lebih lanjut, Mahasiswi Angkatan 2023 itu menuturkan bahwa pelajaran paling berharga dari kompetisi ini adalah pentingnya berani mencoba tanpa takut gagal, serta membangun relasi dan jaringan dalam dunia debat sebagai sarana untuk terus berkembang dan belajar dari setiap pengalaman.
“Dari kompetisi ini, saya belajar untuk berani mencoba tanpa terlalu takut gagal, serta pentingnya membangun relasi dan jaringan di dunia debat, karena dari situ kita bisa terus berkembang dan belajar dari setiap pengalaman,” tuturnya.
Terakhir, Tenri berharap kompetisi ini dapat terus diselenggarakan setiap tahun, sekaligus menjadi motivasi bagi mahasiswa UNM untuk berprestasi lebih jauh.
“Harapanku, semoga kompetisi ini bisa terus diadakan tiap tahun, supaya UNM tetap bisa berpartisipasi dan mencetak prestasi. Saya juga ingin terus berkembang lewat debat, menambah pengalaman, dan memperluas wawasan tidak hanya di psikologi, tapi juga di bidang lain seperti sains dan teknologi,” tutupnya.
(ONE)