Potret Muhammad Mutahari Pratama, Peraih Juara I Lomba Cerpen Antero Literasi Indonesia
Sumber: Dok. Pribadi
Psikogenesis, Senin (15/09) – Muhammad Mutahari Pratama, salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil meraih Juara I dalam Kompetisi Menulis Cerita Pendek (Cerpen) Tingkat Nasional bertema “Jejak Rindu” tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Antero Literasi Indonesia pada Jumat (11/06) lalu.
Mahasiswa yang akrab disapa Ari tersebut mengungkapkan rasa syukur sekaligus kebahagiaan atas pencapaian tersebut.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat senang karena ini adalah momen yang paling saya impikan, terlebih dalam bidang yang memang saya sukai, yaitu menulis,” ungkapnya.
Ari mengungkapkan, keinginan untuk mengembangkan bakat menjadi alasan utama yang memotivasinya untuk mengikuti lomba tersebut.
“Ketertarikan saya mengikuti lomba menulis berawal dari keinginan untuk mengembangkan bakat,” jelasnya.
Lebih lanjut Ari menuturkan, dirinya melakukan beberapa persiapan sebelum mengikuti lomba. Diantaranya dengan membangun kepercayaan diri dan memperbanyak membaca untuk memperkaya kosakata.
“Persiapan pertama saya adalah dengan membangun kepercayaan diri. Kedua, memperbanyak membaca agar kosakata bertambah dan lebih mudah memahami alur ketika menulis,” tuturnya.
Selain itu, Ari juga menyebut Tere Liye menjadi sosok yang menginspirasi serta mendorong dirinya untuk mencoba menulis novel sendiri.
“Awalnya saya terinspirasi dari penulis favorit saya, Tere Liye, khususnya dari novel Sendiri. Dari sanalah saya mulai tertarik dan terdorong untuk menulis novel sendiri,” tambahnya.
Melalui perlombaan ini, dirinya memperoleh pengalaman berharga serta penghargaan dari kompetisi tersebut.
“Pengalaman yang saya dapatkan membuat saya semakin bersemangat untuk terus mengembangkan diri agar suatu saat karya saya bisa diterbitkan. Benefit yang saya peroleh berupa piagam, sertifikat, dan medali juara nasional,” terangnya.
Akhir kata, Ari menyampaikan motivasi untuk mahasiswa lainnya agar tetap konsisten, mengikuti kata hati, memperbanyak wawasan, serta tidak bergantung pada teknologi kecerdasan buatan.
“Pesan saya untuk teman-teman mahasiswa pertama, tetap konsisten di bidang yang kalian sukai dan jangan terpengaruh komentar negatif. Kedua, ikuti kata hati dalam hal positif, jangan mudah terbawa FoMO (Baca: Fear of Missing Out), dan tetaplah menjadi diri sendiri. Ketiga, perbanyak membaca buku dan perluas wawasan. Jangan selalu bergantung pada AI (Baca: Artificial Intellegence) untuk hal-hal negatif, gunakanlah secara positif,” tutupnya.
(MNR)