
Foto Bersama Kegiatan Nalar Scientific Fest
Sumber: Dok. Kepanitiaan
Psikogenesis, Selasa (28/10) – Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM) laksanakan kegiatan Nalar Scientific Fest (NSF) dengan tema “Inovasi Pendidikan Bermakna: Strategi Nasional Penerapan Deep Learning dan Kecerdasan Artifisial” di Ballroom C Lantai 1 Menara Phinisi UNM pada hari Jumat hingga Minggu (24-26/10) lalu.
Muhammad Ammar Latif selaku ketua panitia menjelaskan bahwa tema yang diangkat bermakna upaya untuk memajukan sistem pendidikan dengan cara memanfaatkan kecerdasan buatan dan Deep Learning agar proses belajar menjadi lebih efisien, adaptif, dan sesuai kebutuhan zaman di masa depan.
“Tema yang diangkat memiliki makna sebagai upaya membangun sistem pendidikan yang modern dan relevan dengan melalui penerapan AI (baca: kecerdasan buatan) dan Deep Learning untuk pendidikan yang lebih efektif dan berdampak nyata dalam mencetak generasi cerdas dalam menghadapi tantangan masa depan,” jelasnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Ammar ini juga menyebutkan bahwa kegiatan NSF sudah berlangsung selama empat bulan, sehingga butuh kerja keras dan kerja sama panitia agar kegiatan bisa terlaksana dengan baik.
“Kegiatan ini (baca: NSF) sudah berlangsung sejak pendaftaran peserta Lomba Karya Tulis Ilmiah pada bulan Juli. Sudah sekitar empat bulan dan tentu persiapannya tidaklah mudah. Butuh kerja keras dan kerja sama dengan seluruh panitia agar terlaksana kegiatan ini,” ujarnya.
Kemudian, Ammar memaparkan dalam kegiatan NSF terdapat dua rangkaian acara, yaitu Karya Tulis Ilmiah yang diikuti mahasiswa di berbagai universitas di Indonesia dan Seminar Nasional yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen.
“Dalam kegiatan ini terdapat dua rangkaian, yaitu Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diikuti berbagai universitas di Indonesia dan Seminar Nasional yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen-dosen,” paparnya.
Ketua Panitia ini juga menjelaskan jika kegiatan NSF mempunyai tantangan waktu yang panjang, sehingga semangat kepanitiaan cenderung fluktuatif. Namun, dengan kebersamaan dalam kepanitiaan membuat panitia tetap dapat mempertahankan semangatnya dan bekerja keras.
“Tentunya kegiatan ini adalah kegiatan yang besar dan memerlukan waktu yang panjang dalam melaksanakannya dan membuat semangat naik turun, tetapi ini bukan halangan yang besar, karena dengan kebersamaan ini bisa menjadi bukti untuk mempertahankan semangat dan kerja keras kepanitiaan,” ungkapnya.
Akhir kata, Ammar berharap kegiatan NSF ini dapat menjadi tempat bagi mahasiswa dalam bepikir kritis dan juga menumbuhkan semangat agar dapat melakukan penulisan serta penelitian. Dirinya juga berharap NSF dapat menjadi cerita dan kenangan yang indah.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi wadah potensi bagi mahasiswa dalam berfikir kritis dan menumbuhkan semangat untuk terus menulis dan meneliti. Saya juga berharap kegiatan ini dapat menjadi cerita yang di ukir indah selama kegiatan dan dapat diceritakan kembali agar menjadi kisah yang tak pernah usai,” tutupnya.
(VER)












