LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Paper Towns: Pencarian Cinta atau Jati Diri?

Poster Film Paper Towns

Sumber: Google

Paper Town adalah film Mystery Romantic yang disutradarai oleh Jake Schreier. Film ini dibuat berdasarkan adaptasi dari novel dengan judul yang sama dengan penulis John Green pada tahun 2008. Film ini dibintangi oleh Nat Wolff Cara Delevingne, Halston Sage, Austin Abrams, dan Justice Smith. Film berdurasi 109 menit ini juga mendapatkan rating 6.2 dari IMDb dan 52% dari Rotten Tomatoes.

Paper Towns bercerita tentang Quentin Jacobsen atau sering dipanggil Q (Natt Wolff) yang naksir berat dengan tetangganya dan sahabat kecilnya yaitu Margo Roth Spiegelman (Cara Delevingne).

Kedua orang ini memiliki karakter yang sangat berbeda, Margo adalah gadis ekstrovert paling populer di sekolahnya dan senang berpetualang melakukan hal ekstrim, sedangkan Q tipikal pemuda introvert yang tidak pernah berani keluar dari zona nyamannya atau bahkan menyapa teman masa kecilnya Margo. Alhasil, mereka lambat laun tidak lagi menjadi akrab saat beranjak dewasa.

Namun, suatu malam, hidup Q berubah ketika Margo tiba-tiba muncul di kamarnya, meminta bantuan untuk membalas dendam karena pacarnya berselingkuh. Malam itu menjadi malam yang berkesan bagi Q.

Kemudian, keesokan harinya, Margo menghilang tanpa jejak. Q kemudian menemukan berbagai petunjuk yang seolah-olah sengaja ditinggalkan oleh Margo untuk menunjukkan keberadaannya. Dengan bantuan dua sahabatnya, Ben (Austin Abrams) dan Radar (Justice Smith), Q berusaha menemukan Margo.

Paper Towns sebenarnya memiliki premis cerita yang menarik. Film ini tidak hanya mengedepankan kisah cinta remaja, tetapi juga menyelipkan tema pencarian jati diri seorang remaja, bagaimana ia mengatasi batasan diri, dan menggambarkan persahabatan yang loyal. Ide-ide ini memberikan lapisan mendalam yang membuat cerita terasa lebih dari sekadar kisah romantis remaja biasa.

Sayangnya, hal-hal tersebut tidak berhasil diimplementasikan dengan baik oleh sang sutradara Jake Schreier. Meskipun ceritanya menarik, eksekusi yang dilakukan terasa kurang mendalam dan cenderung hambar. Banyak adegan yang terasa kurang dinamis dan gagal membangkitkan emosi penonton. Beberapa adegan bahkan terasa aneh, canggung, dan tidak penting.

Misteri dalam cerita juga kurang menarik, ditambah dengan konflik tambahan yang membuat alur cerita menjadi membingungkan dan meninggalkan plot hole, seperti konflik antara Margo dan sahabatnya, Lacey (Halston Sage) yang tidak terselesaikan hingga akhir. (AYQ)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts