Psikogenesis, Jumat (28/06) – Para Ketua Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) berikan tanggapan perihal kondisi Gedung LK FPsi UNM saat ini.
Abdi Rahmat Hudzaifah selaku Ketua Umum (Ketum) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM menyampaikan bahwa Gedung LK saat ini menurutnya masih cukup layak untuk digunakan namun tidak untuk jangka panjang karena telah mengalami beberapa kerusakan.
“Kondisi Gedung LK yang sekarang itu kalau mau dibilang layak atau tidak layak, sebenarnya masih layak, kalau misalnya kita mau tempati untuk sementara, tapi mungkin tidak akan bertahan lama karena mulai mi ada yang reyot-reyot,” jelasnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Abdi ini juga menyampaikan bahwa telah menerima beberapa aspirasi dari teman-teman fungsionaris LK terkait kerusakan Gedung LK masing-masing Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM).
“Ada beberapa aspirasi dari teman-teman fungsionaris kayak dari Psikogenesis katanya untuk sekretnya itu sudah ada mi beberapa kerusakan, untuk di Psysport itu atapnya sudah lubang-lubang mi, di Maperwa juga seperti itu, temboknya sudah mulai kayak rusak-rusak mi juga. Jadi kayaknya memang perlu diadakan itu (baca: Gedung LK baru),” Jelasnya.
Zikran Ramadhan Tahir selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema FPsi UNM menjelaskan bahwa menurutnya saat ini kondisi Gedung LK kembali ke masing-masing Ketua LK, serta Gedung LK yang sekarang perlu beberapa perbaikan dan beberapa barang inventaris perlu dilengkapi kembali.
“Kalo kondisinya aman saja pada saat ini tapi dikembalikan lagi ke masing-masing Ketua LK. Namun, ada hal yang kemudian mulai diperhatikan seperti ruangan yang perlu perbaikan dan ada barang-barang inventaris yang dicek kembali,” jelasnya.
Selanjutnya, Muhammad Raihan selaku Ketum BKM Psysport Kema FPsi UNM menyampaikan pendapatnya pada Gedung LK yang memang masih cukup layak namun kurang memadai untuk menampung regenerasi baru yang seharusnya merasakan fasilitas Gedung LK namun terhalang karena kurang luasnya Gedung LK.
“Menurut saya terkait Gedung LK masih layak digunakan, hanya saja kurang memadai dikarenakan kurang luasnya ruang-ruang LK, apalagi banyaknya regenerasi baru yang seharusnya dapat merasakan juga fasilitas ruang LK, cuma terhalang karena kapasitas dari Gedung LK itu sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muhammad Gazali selaku Ketum Forum Studi Islam (FSI) FPsi UNM juga turut berpendapat bahwa Gedung LK saat ini sudah kurang nyaman untuk digunakan. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kerusakan yang ada, seperti banyaknya fasilitas yang hilang, kondisi bangunan yang sudah memprihatinkan, serta banyaknya serangga yang cukup mengganggu.
“Menurutku pribadi Gedung LK sekarang kurang nyaman mi (baca: ruang LK), hilang semua ki fasilitas kebersihannya, dan untuk bangunannya sendiri saya rasa cukup memprihatinkan mi, apalagi plafon berlubang jadi takutnya roboh ki, banyak mi tikus dan kecoanya, padahal rajin ji dibersihkan. Di Gedung LK ku sendiri (baca: FSI) kan pakai kaca ji pembatasnya dengan LK lain, dan adami yang pecah,” jelasnya.
Kondisi memprihatinkan Gedung LK juga disampaikan oleh Pemimpin Umum (PU) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis FPsi UNM yang menganggap bahwa kondisi Gedung LK saat ini sudah tidak layak digunakan karena sudah banyak kerusakan bagunan, seperti tembok yang berlubang, serta serangga yang mengganggu.
“Gedung LK khususnya sekretariat LPM Psikogenesis bisa dibilang sudah tidak layak digunakan, karena di dinding pembatas antar sekret itu sudah berlubang banyak. Alhasil, tikus masuk dan membuang kotoran, bahkan belum lama ini ada tikus mati di dalam sekret. Kadang saat rapat biasanya tikus mondar-mandir di atas lemari, tikus ini juga sering menggigit tabloid. Tidak hanya itu, di depan saluran pembuangan juga full kecoa,” jelasnya.
Berbeda pendapat dari Ketua LK lainnya, Ahmad Gasali selaku Ketum Mahasiswa Pemerhati Bumi Nusantara (Marabunta) menganggap bahwa kondisi Gedung LK Marabunta saat ini masih sangat layak karena terdapat beberapa kelebihan seperti lokasi dan desainnya yang tidak dimiliki oleh Gedung LK baru nantinya.
“Menurut saya masih sangat layak, karena semua sekretariat itu hanya Marabunta yang menempel langsung di Gedung Fakultas Psikologi. Dan menurut saya masih lebih bagus Gedung LK Marabunta yang sekarang. Marabunta itu perlu banyak inventaris dan sekret yang sekarang ada dua petak dan ada lantai duanya untuk menaruh barang-barang inventaris lainya yang memang membutuhkan ruang, sedangkan desain (baca: ruang LK) yang dipaparkan birokrasi itu tidak ada (baca: ruang yang cukup untuk menyimpan inventaris),” jelasnya.
Sebagai penutup, Abdi menyampaikan harapannya kepada setiap pengurus BKM untuk lebih memperhatikan keadaan sekretariatnya masing-masing agar bisa lebih nyaman digunakan.
“Saya berharapnya untuk semua pengurus bisa lebih menjaga kebersihan dan merawat sekretnya, sehingga nyaman ki berkegiatan disana dan semoga bisa disegerakan pembangunan Gedung LK yang baru supaya bisa cepat ditempati,” sebagai penutup. (KYL)