Poster Pearl (2022)
Sumber: Pinterest
Film berdurasi 102 menit yang diproduksi oleh A24. Pearl berlatar belakang tahun 1918 pada perang dunia I di sebuah pedesaan terpencil di Texas. Ti West sebagai sutradara membungkus alur Pearl yang terkesan singkat dan menarik. Perpaduan warna yang digunakan juga sejalan dengan latar tahun tersebut. Film ini memiliki rating 7,0/10 di IMDb dan ditulis oleh Ti West dan Mia Goth yang juga berperan sebagai Pearl.
Pearl digambarkan sebagai perempuan yang memiliki keinginan yang besar untuk menjadi bintang seperti gadis-gadis yang dia lihat di bioskop. Namun, Pearl hidup dengan penuh tekanan hingga kekangan oleh ibunya, Ruth (Tandi Wright). Ruth digambarkan sebagai satu-satunya orang yang menentang keras impian Pearl.
Tak hanya itu, Pearl hidup dengan ayah (Matthew Sunderland) yang lumpuh dikarenakan Flu Spayol yang saat itu sedang mewabah. Hal ini pun menambah tekanan yang dirasakan Pearl dikarenakan perasaan akan tanggungjawab untuk merawat ayahnya di rumah. Pearl juga diminta untuk melakukan pekerjaan di peternakan dan diperbolehkan ke luar saat membeli obat ayahnya di kota.
Hidup seperti itu bukanlah pilihan Pearl yang menginginkan sebuah kebebasan, menjadi bintang, terkenal, dan dicintai. Menari di seluruh negara bagian hingga ke Eropa merupakan impian Pearl selama ini. Suaminya, Howard (Allistair Sewell) merupakan satu-satunya tiket Pearl akan kebebasan tersebut. Namun, sayangnya Howard harus meninggalkan Pearl untuk berperang. Sehingga Pearl pun harus berdiri di kakinya sendiri untuk meraih mimpinya.
Suatu hari Pearl bertemu dengan adik Howard, Mitsy (Emma Jenkins-Purro) yang memberikan informasi bahwa akan ada audisi menari di Gereja Tua dan hanya akan ada satu orang yang dipilih untuk setiap kota. Keinginan Pearl juga didukung oleh seorang pria pekerja di bioskop (David Corenswet) yang ditemuinya saat diam-diam ke kota untuk menonton film di bioskop. Dukungan tersebut akhirnya memberikan sedikit harapan bagi Pearl untuk meraih mimpinya.
Akhirnya saat makan malam, Pearl mencoba untuk meminta ijin kepada Ruth untuk mengikuti audisi tersebut yang mengakibatkan pertengkaran hebat. Tentu saja Ruth menentang keras akan keinginan Pearl, Ruth merendahkan hingga menegaskan Pearl agar kembali pada realita untuk merawat ayahnya dan melakukan pekerjaan di peternakan.
Konflik pun dimulai saat Pearl dengan ambisinya yang kuat, melakukan segala cara agar dapat meraih mimpinya tersebut. Pearl melakukan berbagai perbuatan keji kepada orang-orang yang ia rasa menghalangi mimpinya sebagai seorang bintang. Mulai dari membunuh Ruth, pria bioskop, ayahnya, dan Mitsy.
Terdapat dua adegan epik yaitu saat Pearl bermonolog mengungkapkan segala perasaan yang selama ini dirasakan olehnya dan saat Howard pulang ke rumah. Adegan monolog yang sangat intens ini dilakukan selama kurang lebih tujuh menit one take, Mia Goth mampu menyampaikan kompleksitas emosi yang dirasakan Pearl. Mulai dari perasaan bersalah hingga rasa senang yang dirasakannya diikuti rintihan air mata yang perlahan menetes.
Mia Goth berhasil memerankan karakter keji Pearl yang disembunyikan oleh wajah naifnya tersebut. Bahkan pada adegan terakhir pula saat Howard pulang ke rumah, Pearl menyambut dengan senyuman selama kurang lebih dua menit yang menjadi credit scene pada film ini.
Dapat dilihat dalam film ini bahwa ambisi, realita, dan konsekuensi bergesekan dengan kewarasan seseorang. Pearl tidak mampu menerima akan realita dan konsekuensi tersebut sehingga memberikan kekecewaan kepada dirinya sendiri dan hal-hal di sekitarnya. Sehingga dengan ambisi yang kuat tersebut akhirnya membentuk tindakan keji Pearl. (BIO)