LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

PIA Pertama Telah Terlaksana, Masyarakat Sambut Antusias Para Relawan 

follow:

Foto Bersama Kegiatan PIA BEM Kema FPsi UNM

Dok. Pribadi

Psikogenesis, Jumat (06/09) – Kementerian Eksternal (Kemeneks) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melaksanakan kegiatan Psychology In Action (PIA) sesi pertama di Dusun Lantaboko, Desa Bontokassi, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa pada Jumat hingga Minggu (30/08-01/09) lalu.

Egidia Savitri selaku Penanggung Jawab (PJ) PIA menjelaskan bahwa tema pada kegiatan PIA kali ini yakni “Berbagi Inspirasi Menyentuh Hati” yang bermakna semangat relawan untuk memberikan dampak positif kegiatan PIA sehingga relawan dan masyarakat merasakan aspek psikologi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tema yang diambil dalam PIA kali ini yaitu ‘Berbagi Inspirasi Menyentuh Hati’ yang bermakna mencerminkan semangat kita (baca: relawan) untuk terus menyebarkan kebaikan dan memberikan dampak positif kepada sesama sehingga melalui PIA, semuanya yang terlibat (baca: relawan maupun masyarakat) akan mendalami berbagai aspek psikologi yang dapat memotivasi dan menyentuh hati kita, serta bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” jelasnya.

Mahasiswa yang akrab disapa Egi menyebutkan bahwa kegiatan PIA telah dipersiapkan selama tiga bulan dengan berbagai persiapan yang matang, serta melibatkan kerja sama dengan Komunitas Pengabdian Senyum Anak Nusantara (SAN).

“Untuk persiapannya ini kurang lebih tiga bulan karena sebelum melakukan pengabdian kita juga melakukan asesmen data awal ke lokasi pengabdian, kemudian mengambil data kedua kembali, terus open recruitment volunteer, pendaftaran ulang volunteer, mengadakan kerja sama dengan pihak Komunitas Pengabdian SAN, pembekalan volunteer yang dilaksanakan dua kali, technical meeting dengan volunteer dan setelah itu kita langsung melakukan pengabdian ke lokasi binaan yang telah ditentukan,” ungkapnya.

Kemudian, Egi juga melihat jika masyarakat di Desa Bontokassi menyambut relawan PIA dengan tanggapan yang positif dan antusias.

“Masyarakat desa memberikan respon dan tanggapan positif yang sangat baik, mereka (baca: masyarakat) sangat menyambut dengan antusias kedatangan kami bahkan anak-anak disana (baca: Desa Bontokassi) sangat senang diajar dan diajak main bersama,” ujarnya.

PJ Kegiatan PIA ini juga memaparkan hambatan pada saat kegiatan PIA kali ini terkendala pada transportasi relawan yang kemudian dapat teratasi.

“Kami dari Kementerian Eksternal mendapatkan hambatan terkendala di mobilisasi (baca: transportasi) peserta  tapi alhamdulillah dapat diatasi dengan kami (baca: Kementerian Eksternal) memberikan fasilitas dalmas (baca: truk angkutan),” paparnya.

Lebih lanjut, Egi berharap agar kegiatan PIA yang telah dilakukan dapat menjaga kekompakan dan kebersamaan relawan, fungsionaris serta masyarakat yang telah dibentuk dalam kegiatan PIA, serta berharap agar PIA selanjutnya berjalan menyenangkan bagi relawan dan fungsionaris.

“Saya berharap kegiatan ini tetap bertahan kekompakan dan kebersamaannya sesama volunteer, fungsionaris dan masyarakat yang disana sudah terbangun dan terbentuk dalam PIA pertama ini. Semoga PIA selanjutnya juga tetap berjalan lancar dan tetap kembali menjadi tempat pengalaman yg sangat seru untuk teman-teman (baca: relawan dan fungsionaris),” harapnya.

Salah satu relawan kegiatan PIA, Andi Muhammad Yusuf Akbar menyampaikan antusiasme dan perasaan senangnya karena kegiatan PIA ini dapat memberikan ilmu sekaligus relasi.

“Senang banget karena bisa belajar banyak hal dan bisa kenalan sama kakak-kakak yang ikut kegiatan, juga masyarakat di sana (baca: Desa Bontokassi) menerima kehadiran kita (baca: relawan) dengan baik,” sampainya.

Akhir kata, Mahasiswa yang akrab disapa Yusuf ini berharap agar Kemeneks BEM Kema FPsi UNM dapat menemukan solusi terkait komunikasi antara peserta PIA agar dapat saling mengenal satu sama lain.

“Saya berharap untuk pengurus (baca: Kemeneks) menemukan cara agar peserta PIA satu sama lain dapat lebih rajin berkomunikasi, untuk mengenal satu sama lain lebih dekat,” tutupnya. (AYQ)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts