Penobatan Raja dan Ratu Rimba Psychocamp 2024
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Selasa (12/11) – Raja dan Ratu Rimba bagikan pengalaman setelah mengikuti kegiatan Psychocamp 2024 oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kehutanan Tabo-Tabo, Kec. Bungoro, Kab. Pangkep, pada Jumat-Minggu (08-10/011) lalu.
Bintang Rimba Al-Sinki selaku Raja Rimba Psychocamp 2024 mengungkapkan perasaan kaget dan bersyukur ketika dinobatkan sebagai Raja Rimba Psychocamp 2024 sebab merasa hasil dari perjuangan sebagai Ketua Kelompok kegiatan Psychocamp.
“Kalau perasaan sebenarnya agak kaget, karena saya tadi di barisan belakang dan sempat ketiduran, jadi pas dipanggil kaget sekali jujur. Tapi saya sangat bersyukur karena mungkin ini hasil perjuangan sebagai Ketua Kelompok,” ungkapnya.
Mahasiswa yang kerap disapa Bintang ini menerangkan bahwa dirinya lebih mudah beradaptasi selama kegiatan Psychocamp 2024, sebab sudah sering melakukan aktivitas di alam.
“Kebetulan saya dan bapak sering ke alam, terbiasa dan sudah punya pengalaman, jadi tidak kaget (baca: kegiatan Psychocamp). Sudah terbiasa nanjak, jadi lebih gampang dan mudah beradaptasi,” terangnya.
Lebih lanjut, Helda Jasmine Damayanti selaku Ratu Rimba Psychocamp 2024 menuturkan bahwa dirinya senang sekaligus tidak menyangka terpilih sebagai Ratu Rimba Psychocamp 2024, sebab menganggap bahwa masih ada yang lebih berjuang dan lebih mengarahkan dibanding dirinya.
“Kaget sekali karena kayak tidak menyangka bisa jadi Ratu Rimba, karena saya pikir masih ada teman-teman yang lain yang berjuang lebih atau lebih mengarahkan dibandingkan dengan saya. Perasaannya senang dan kaget,” tuturnya
Mahasiswa yang akrab disapa Halda ini mengungkapkan bahwa Psychocamp 2024 sangat seru dan memberikan kenangan serta memori tersendiri, sebab kegiatan dilakukan secara kelompok.
“Kesannya sangat bahagia dan seru karena saya bukan orang Makassar jadi baru pertama kali dapat lingkungan yang budayanya baru dan bahasanya baru jadi sangat punya arti sendiri di kenangan dan di memori saya, Psychocamp ini tidak ada individu, pokoknya harus sama kelompok, dan tetap jaga,” ungkapnya.
Akhir kata, Helda berharap agar mahasiswa FPsi UNM dapat merasakan keseruan dan ketegangan di Psychocamp, serta berharap agar ke depannya peserta dapat saling menjaga dan lebih peduli dengan teman-temannya.
“Saya berharap agar teman-teman di Psikologi bisa merasakan dengan apa yang saya rasakan. Serunya, asiknya, deg-degan dan tegangnya. Saya berharap agar ke depannya lebih peduli lagi teman-teman dengan saling menjaga dan tidak ada yang kayak sendiri-sendiri atau hanya mau sama kelompoknya-nya,” harapnya. (RNA)