LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Review Film: Coco (2017)

follow:
Sumber: the-numbers.com
            Tokoh utama dalam film ini adalah
Miguel seorang anak kecil yang berusia 12 tahun. Ia tinggal disebuah desa di
Meksiko bersama keluarga besarnya yaitu kakak, ayah, ibu, bibi, paman, nenek,
dan nenek buyutnya yang berada di kursi roda dan mulai mengalami hilang ingatan.
Keluarganya sangat anti dengan musik, alasannya bermula semenjak ayah dari
nenek buyut Miguel yang dulu meninggalkan istri dan anak perempuannya
dikarenakan ia ingin mengejar karir sebagai musisi. Sang istri yang
ditinggalkan itu kemudian bangkit dan tidak mau terpuruk oleh keadaan sehingga
ia membuka usaha membuat sepatu yang kemudian berkembang. Miguel sangat
menyukai music, kadang diwaktu senggang ia sembunyi-sembunyi ke atas genteng
rumahnya untuk belajar memainkan gitar dengan melihat film-film dari musisi
legendaris favoritnya yakni De La Cruz.
Di hari memperingati orang mati Maguel ingin
membuktikan bahwa ia bisa bermain musik, tetapi saat ingin keluar dari rumahnya
ia neneknya sehingga ia masuk kedalam ruangan penyimpanan foto keluarga dulunya
yang telah meninggal. Maguel panik saat keluarganya akan memasuki ruangan
tersebut sehingga ia menabrak salah satu foto yang bergambar nenek
buyut-buyutnya beserta suami dan anaknya dan terjatuh. Kemudian Maguel
mengambil foto tersebut dan melihat bahwa gitar yang dipegang oleh kakek
buyut-buyutnya adalah giat legendaris De La Cruz kemudian ia menaruhnya kedalam
kantong celana. Maguel kemudian ketahuan oleh keluarganya kalau ia akan pergi
ke pertunjukan musik sehingga gitar yang ia pegang di hancurkan oleh neneknya.
Maguel kemudian lari sambil menangis ke tempat penyelenggaran music tersebut,
tetapi saat ia akan mendaftarkan diri ia ditolak karena tak mempunyai satu alat
musikpun. Akhirnya, ia meminjam kesana-kemari tetapi tak mendapatkan juga.
Maguel kemudian berinisiatif untuk meminjam gitar
milik De La Cruz yang berada di dalam penguburan. Saat mengambil gitar tersebut
Maguel memainkannya kemudian beberapa daun beterbangan sehingga membuat Maguel
pingsan dan kemudian terbangun saat mendengar suara masyarakat tetapi tidak ada
satupun masyarakat yang melihat Maguel. Ia kemudian berlari keluar dari kuburan
dan bertemu dengan beberapa tengkorak orang mati, Maguel bertemu dengan
keluarganya yang telah meninggal. Kemudian ia di bawa ke alam orang mati
dikarenakan nenek buyut-buyutnya yang bernama Imelda tidak bisa menyebrangi
dunia untuk melihat orang hidup di hari peringatan orang mati. Kemudian Maguel
mengaku bahwa ia yang telah membawa foto Imelda sehingga foto tersebut tidak
bisa terdeteksi di alam orang mati bahwa fotonya tidak terpasang di alam nyata.

Selama di dunia tersebut Maguel banyak mengalami
suka cita dalam menggapai impiannya menjadi seorang musisi dengan bepergian
bersama orang yang tidak ia kenal dan ternyata orang tersebut adalah kakek
buyut-buyutnya yang foto mukanya telah dirobek sehingga Maguel tidak bisa
mengenali wajah kakeknya. Pada akhirnya Maguel kembali kealam orang hidup
dikarenakan ia mendapat restu dari nenek dan kakek buyut-buyutnya walaupun di
warnai dengan tangisan dikarenakan kakek buyut-buyutnya mulai kehilangan sebagian
nyawanya, karena ia mulai dilupakan oleh anaknya yaitu nenek buyut Maguel.
Sehingga saat Maguel kembali ia langsung mencari nenek buyutnya untuk
mengingatkan kembali papanya. Dan akhirnya nenek buyutnya mengingat kembali
papanya dan membuat kakek buyut-buyut Maguel tetap ada di dunia orang mati dan
nenek buyutnya tidak lama kemudian menyusul kealam orang mati.

-Ainun Asriani Saleh-
psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Eine Neue Ära der Allergietests mit ImmunoCAP

Eine Neue Ära der Allergietests mit ImmunoCAP Allergien betreffen weltweit Millionen von Menschen und können die Lebensqualität erheblich beeinträchtigen. Mit