Sumber: Dok. Pribadi
Semua tentangnya adalah candu, hal yang terberat ketika impian itu satu persatu menjadi sirna dimakan oleh waktu yang dikendalikan oleh egois.
Tak ada satupun kuasa yang dapat aku lakukan agar kiranya dapat mengulang kembali.
Sungguh keji nestapa kehidupan yang aku jalani ini, hanyalah melakukan dan membuat orang menjadi berharga, tapi sayang aku melupakan asetku sendiri yaitu diriku yang kian hari terkikis hatinya oleh orang lain.
Mereka yang tak menghargai apa yang sudah aku lakukan, hanya nestapa alam yang menghiburku ketika perasaan ini menjadi abstrak tak karuan yang berpikir.
Haruskah aku menunggu hingga waktu yang tak terkira untuk menunggunya mencintaiku kembali? Ataukah sudah kenyataannya demikian?
Kebingungan melandaku dikala keadaan menjadi rumit pikiran abstrak dan waktu yang makin menyatu di kepala ini membuatku jatuh jauh ke alam sadar bahwa aku hanya bisa melakukan semua ketika ia ada dihidupku.
Semua hal aku lakukan demi sebuah ilusi semata yang singkat, kulakukan demi kesenangan dan kebahagiaan sementara, meskipun hanya sementara namun rasanya sangat candu walaupun tak bersama setidaknya aku bisa menciptakan duniaku sendiri bersamanya di dunia ilusi.
Tertulis-
Jamal