Pamflet Sosialisasi Pemberdayaan Perempuan oleh SC Analisis dan Pengolahan Data FEB UNM
Sumber: Dok. Panitia
Psikogenesis, Kamis (07/11) – Study Club (SC) Analisis dan Pengolahan Data Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melaksanakan Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) 2024 di Desa Mattiro Bombang, pada Senin hingga Minggu (14-20/10) lalu.
Nurul Wahdania selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa kegiatan POMN 2024 diadakan untuk membantu memperkenalkan Kue Doi-doi, jajanan khas Desa Mattiro Bombang, yang belum dikenal luas ke luar desa.
“Melihat potensi dari desa Mattiro Bombang berupa jajanan khas yaitu Kue Doi-doi akan tetapi jajanan ini belum banyak dikenal oleh masyarakat di luar desa ini (baca: Desa Mattiro Bombang), maka kami ingin membantu masyarakat di sana untuk mempromosikan jajanan ini ke luar desa Mattiro Bombang,” jelasnya.
Wahda mengatakan bahwa POMN 2024 bertujuan untuk membantu perempuan-perempuan dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) agar memiliki pendapatan dari usaha kue Doi-Doi dan melakukan edukasi kepada siswi SMP dan SMA terkait dampak dan pencegahan pernikahan dini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu perempuan-perempuan dari tingkat SMP dan SMA agar ke depannya mereka memiliki pendapatan dari hasil usaha jajanan khas kue Doi-Doi ini. Serta kami melakukan edukasi kepada siswi SMP dan SMA terkait dampak dan pencegahan pernikahan dini,” katanya.
Wahda menambahkan bahwa dalam pelatihan usaha jajanan khas kue Doi-Doi, sebanyak 20 siswi SMP dan SMA ikut serta, dan sekitar 70 siswi mengikuti sosialisasi tentang pencegahan pernikahan dini.
“Untuk kegiatan pelatihan itu ada sekitar 20 lebih siswi dari tingkat SMP dan SMA sedangkan untuk kegiatan sosialisasi itu ada 70 orang siswi dari tingkat SMP dan SMA,” tambahnya.
Wahda menyatakan terdapat beberapa kendala yang dialami selama kegiatan POMN 2024 berlangsung seperti kendala pada listrik sehingga mengharuskan memakai genset selama kegiatan berlangsung.
“Ada kendala selama kegiatan seperti listrik pada siang hari itu belum menyala sehingga harus menggunakan genset selama kegiatan berlangsung,” nyatanya.
Sebagai penutup, Wahda berharap agar anak-anak perempuan di desa Mattiro Bombang memiliki pendidikan dan usaha untuk mencegah pernikahan dini berkat kegiatan POMN 2024 ini.
“Saya berharap melalui kegiatan ini (baca: POMN 2024), anak-anak perempuan di desa Mattiro Bombang dapat memiliki pendidikan dan usaha untuk mencegah terjadinya pernikahan dini,” tutupnya. (K)