LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Sejumlah Pembangunan di FPsi Tertunda, WD II Sebut Efisiensi Anggaran Jadi Penyebabnya

follow:

Renovasi Gedung BM FPsi UNM

Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Senin (25/08) – Rencana pembangunan gedung lima lantai Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali tertunda akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Dana yang sebelumnya telah dialokasikan harus ditahan oleh Kementerian Keuangan.

Lukman selaku Wakil Dekan (WD) II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan FPsi UNM mengaku baru mendapatkan informasi dari Kementrian Keuangan terkait adanya perpanjangan efisiensi anggaran tersebut. Alhasil, proyek yang anggarannya telah ada sejak tiga tahun yang lalu tersebut kini harus kembali tertunda.

“Gedung lantai lima anggarannya sudah ada tiga tahun lalu. Jadi masalah ketika ada efisiensi, itu termasuk dihilangkan sehingga uangnya ditahan di Kementerian Keuangan. Baru minggu lalu saya dikirim surat dari Menteri Keuangan bahwa efisiensi anggaran diperpanjang hingga tahun depan,” ungkap dosen yang akrab disapa Lukman tersebut.

(Baca Berita Sebelumnya: WD II Ungkap Alasan Pembangunan Gedung Lima Lantai Tertunda Hingga Tahun Depan)

Selain gedung lima lantai, keterbatasan lahan dan dana juga turut menghambat sejumlah rencana pembangunan lain, termasuk penyediaan lahan parkir. Menurut Lukman, taman yang terletak di samping Daycare sempat direncanakan akan menjadi area parkir baru, namun rencana tersebut akhirnya diurungkan.

“Taman di samping daycare mau dijadikan parkir, tapi karena efisiensi tidak ada anggarannya. Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi,” ujarnya.

Dirinya juga menambahkan, keterbatasan lahan yang semakin terasa dengan jumlah mahasiswa yang kian membeludak. Lukman berharap, akan ada pengurangan jumlah penerimaan mahasiswa kedepannya untuk meminimalisir membludaknya kendaraan yang ada di area parker saat ini.

“Masalah paling besar itu jumlah mahasiswa yang besar, sementara lahan kita termasuk kecil. Kalau mau normal, harapannya mahasiswa bisa dikurangi sekitar 250–300 orang,” jelasnya.

Dirinya juga menekankan bahwa persoalan parkir tidak hanya terjadi di FPsi UNM, melainkan juga di seluruh fakultas di kawasan Gunung Sari.

“Masalahnya juga parkir bukan cuma di Psikologi, tapi semua fakultas di Gunung Sari. Lahannya kecil, tapi jumlah kendaraan besar. Harapannya universitas bisa ikut memikirkan hal ini,” tambahnya.

Meski begitu, sejumlah pembangunan dan renovasi di FPsi UNM tetap dilangsungkan. Untuk saat ini, pengerjaan meliputi penyelesaian ruang kelas BB 106, perbaikan seluruh fasilitas toilet, serta renovasi laboratorium diagnostik, komputer, dan faal.

Selain itu, Lukman juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa rencana pembangunan yang akan dikerjakan di tahun ini meliputi renovasi tangga di gedung BM serta penyiapan ruang kantor dan kelas profesi di bawah gedung kelas BM 201 dan BM 202 sebagai prioritas lanjutan.

“Tangga akan dipercantik, lantainya divinil. Gedung di bawah kelas baru disiapkan untuk ruang kantor dan kelas profesi juga direncanakan tahun ini,” jelas Lukman mengenai prioritas pembangunan tahun ini.

Terkait keluhan mahasiswa soal toilet, dirinya menegaskan bahwa penyelesaiannya tertunda dan untuk saat ini mahasiswa dapat menggunakan fasilitas di Gedung Lembaga Kemahasiswaan (LK) FPsi UNM untuk sementara.

“Kalau taktisnya, pengerjaan toilet itu tidak bersamaan dan dikerjakan saat liburan. Yang rencananya selesai dalam sebulan sebelum kuliah ternyata tidak selesai. Saat ini, yang siap hanya toilet lantai dua di ruang dosen. Untuk sementara, mahasiswa bisa menggunakan toilet di Gedung LK sampai semua toilet di lantai satu selesai,” terangnya.

(Baca Berita Sebelumnya: Gedung LK FPsi UNM Belum Juga Difungsikan, WD II: Tidak Ada Yang Mau Gunakan)

Ke depannya, Lukman berharap pembangunan ruang kerja bagi mahasiswa untuk mengerjakan tugas atau sekedar beristirahat di sela-sela perkuliahan dapat diprioritaskan dibanding pembangunan kantin.

“Harapannya nanti bisa diutamakan bukan kantin, tapi ruang kerja yang dibuat seperti kafe agar mahasiswa bisa mengerjakan tugas sampai malam,” ujarnya.

Sebagai penutup, Lukman menyinggung rencana pembukaan program profesi dan pascasarjana yang akan ditarik ke fakultas. Menurutnya, kebutuhan ruang hanya bisa diatasi dengan percepatan pembangunan gedung lima lantai.

“Karena ada persiapan pembukaan profesi dan pascasarjana yang ditarik ke fakultas. Sebelum itu dibuka, harapannya pembangunan gedung lima lantai bisa dipercepat atau diatasi. Tapi karena efisiensi, ya ada hal yang tidak bisa kita kendalikan,” tutupnya.

(RBN)

psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts