Sumber: Dok. Pribadi
Langit jingga dengan Gradasi biru mewarnai ufuk barat,
Menyapa senja di kampus merah yang penuh kenangan.
Bayangan gedung menjulang tinggi,
Menemani langkah kaki yang penuh cerita.
Pertemuan yang dinanti, kini terlaksana,
Canda dan tawa menghiasi suasana.
Kenangan lama terurai kembali,
Menyentuh relung hati yang terpendam.
Hangatnya senja menyelimuti jiwa,
Namun bayang-bayang masa lalu tak sirna.
Ketakutan akan masa depan menghantui,
Seperti awan hitam di ufuk senja.
Dilema melanda di persimpangan jalan,
Harapan dan keraguan beradu dalam pikiran.
Mampukah melangkah maju dengan berani,
Ataukah terjebak dalam belenggu masa lampau dan keraguan?
Senja di kampus merah, saksi bisu pertemuan,
Menjadi pengingat akan lika-liku kehidupan.
Di sini, mimpi dan harapan bertumbuh,
Bersama tekad untuk masa depan yang lebih cerah.
Meskipun rasa takut masih menyelimuti,
Langkah kaki takkan pernah berhenti.
Bersama semangat dan keyakinan diri,
Masa depan akan diukir dengan berani.
Kampus merah, tempat ilmu, pembelajaran, dan persahabatan,
Menemani perjalanan dalam meraih impian.
Di sini, kita belajar dan bertumbuh,
Bersama menggapai masa depan yang gemilang.
— Bahresy