Penutupan kegiatan SERAM oleh BEM Kema FPsi UNM Periode 2023-2024
Sumber: Dok. Pribadi
Psikogenesis, Minggu (28/09) – Sertifikat Peserta kegiatan Sekolah Riset dan Advokasi Mahasiswa (SERAM) yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2023-2024 hingga saat ini belum diberikan.
X yang merupakan salah satu peserta kegiatan SERAM mengungkapkan bahwa telah ada komunikasi yang dilakukan dengan Penanggung Jawab (PJ) kegiatan SERAM, namun karena tidak mendapat respon. X beralih mencari informasi ke Andi Idul Saputra selaku pemegang Jabatan Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) April (04/23) hingga Maret (03/24) Periode 2023-2024.
“Dijanjikan (baca: Sertifikat), tapi sampai sekarang belum ada (baca: pemberian sertifikat peserta SERAM) meskipun sudah didesak PJ-nya sejak tahun lalu karena memang pada saat itu sertifikatnya mau digunakan. Teman-teman (baca: peserta SERAM) juga tidak berani desak di grup, jadi saya bicara dengan Kak Idul yang pada saat itu posisinya Mensospol,” ungkapnya.
X kemudian mengetahui bahwa PJ SERAM sedang sakit berat dan tidak memungkinkan untuk beraktivitas, sehingga peserta SERAM merasa enggan untuk menindaklanjuti sertifikat yang belum diberikan.
“Setelah itu Kak Idul bilang akan dikomunikasikan dengan PJ-nya. Saya dapat kabar kalau PJ-nya lagi sakit berat, selang beberapa waktu kami (baca: peserta SERAM) semua sudah malas untuk follow up lagi karena PJ-nya juga sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk beraktivitas,” katanya.
Lebih lanjut, X menjelaskan bahwa hanya ada sertifikat peserta terbaik SERAM yang diberikan dalam bentuk Portable Document Format (PDF) tanpa tanda tangan pada bulan Oktober tahun lalu.
“Kemarin saya dengar juga sudah ada sertifikat diberikan sekitar Oktober tahun lalu, hanya saja sertifikatnya untuk peserta terbaik berbentuk PDF, bukan secara fisik yang menurutku itu belum resmi karena betul-betul polos tanpa tanda tangan seingat saya, hanya nama yang ada,” jelasnya
X mengungkapkan bahwa Andi Idul Saputra mengarahkan untuk mempertanyakan peradaan sertifikat SERAM kepada Mensospol BEM Kema FPsi UNM Periode 2024-2025.
“Sampai pergantian pengurus pun ini tidak ada dan di situ betul-betul kayak menyerahmi juga teman-teman. Sempat ditanya Kak Idul, tapi Kak Idul bilang kalau Mensos sekarang yang harus ditanyakan,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Andika Aldillah Syuraih selaku Presiden BEM Kema FPsi UNM Periode 2023-2024 menjelaskan bahwa dirinya baru mengetahui bahwa sertifikat SERAM belum diberikan, sebab sertifikat peserta SERAM telah ada sejak periode kepengurusan berlangsung dan hanya menunggu penandatanganan oleh Wakil Dekan (WD) III.
“Sertifikat sudah ada waktu masa periodeku (baca: periode 2023-2024) hanya saja itu belum ditandatangani sama Wakil Dekan III. Setelah itu, ada banyak program kerja yang berlangsung pada saat itu. Saya juga baru tahu ini informasinya (baca: Sertifikat SERAM belum diberikan),” jelasnya.
Lanjut, Andika menuturkan bahwa sertifikat SERAM yang ada telah hilang dan sudah tidak memiliki file sertifikat SERAM, serta periode yang telah berakhir menjadi penghambat belum diperadakannya sertifikat SERAM.
“Yang saya tau adalah sertifikat SERAM yang sudah diperadakan itu tercecer. Kemarin ada yang minta sertifikat SERAM, tapi sudah tidak ada filenya. Berhubung administrasi itu ada pada almarhumah (baca: PJ SERAM) jadi belum bisa diberikan, dan periode saya juga sudah berakhir. Jadi terkendala di administrasi,” tuturnya.
Andika mengungkapkan bahwa BEM Kema FPsi UNM Periode 2023-2024 tetap memiliki tanggung jawab terkait sertifikat SERAM, hanya saja sudah tidak memiliki hak untuk penerbitan sertifikat.
“Yang bertanggungjawab terhadap pengadaan sertifikat SERAM sejatinya tetap periode kemarin. Tapi, periode kemarin sudah tidak mempunyai hak lagi untuk menerbitkan sertifikat,” ungkapnya.
Andika menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada target penyelesaian sertifikat, dikarenakan adanya keterikatan dengan kepengurusan BEM Kema FPsi UNM Periode 2024-2025.
“Targetnya pengadaan sertifikatnya belum ada. Karena perlu lagi kesediaan dari periode sekarang sebenarnya. Karena kita tidak bisa langsung memaksakan periode sekarang untuk segera diterbitkan. Jadi, bergantung pada periode sekarang,” tambahnya.
Sebagai penutup, X berharap agar kegiatan LK selanjutnya dapat memberikan feedback bagi peserta yang telah meluangkan waktu.
“Harapan saya semoga kegiatan selanjutnya, BEM ataupun LK di Fakultas Psikologi jangan hanya mau diikuti kegiatannya, tapi berikan feedback untuk peserta yang sudah luangkan waktunya, karena kemarin itu kami (baca: Peserta SERAM 2023) diminta ikut kegiatannya (baca: SERAM 2023), tapi pada saat selesai kegiatan itu ternyata kakak-kakak tidak kasih feedback,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Andi Idul Saputra, Andhika selaku Mensospol periode 2023-2024 serta Ahmad Mulyadi selaku Mensospol periode 2024-2025 menolak untuk memberikan tanggapan. (RNA)