![]() |
Logo OSIS di pintu Sekretariat BEM Kema FPsi UNM, Senin (13/05) dini hari. Sumber: Dok. Anonim |
Mahasiswa angkatan 2012 ini juga berujar bahwa kritik dalam bentuk penempelan logo OSIS SMP di Sekretariat BEM Kema FPsi UNM dilakukan karena upaya diskusi yang beberapa kali ia coba bangun menemui kebuntuan. “Dengan cara normal kayaknya itu kritik ndak sampe, makanya kita genit dulu sedikit,” ujarnya.
Bukan Pertama Kali
Aksi penempelan logo OSIS SMP yang dilakukan oleh dua mantan fungsionaris LK FPsi UNM tersebut bukanlah aksi mengkritik BEM yang pertama kali. Sebelumnya, sekretariat BEM Kema FPsi UNM periode 2014-2015 juga pernah mengalami kejadian yang nyaris serupa.
Salah satu narasumber dengan berinisial X, menceritakan bahwa pada waktu itu di tembok Sekretariat BEM Kema FPsi UNM, pernah terdapat tulisan “BEM atau Toko Cina” yang ditulis oleh salah seorang mantan fungsionaris LK.
Lebih jauh, X menjelaskan kondisi empat tahun silam mengapa kejadian tersebut terjadi.
“Kemarin resah anak-anak di luar BEM. BEM kek Toko Cina, doyan cari duit tapi nda paham substansi aturan, bikin event yang kerja sama dengan produk sampo padahal kondisi LK sedang genting. Terus buka jam 9.00 sampai 16.00, kadang ada tamu terpaksa Maperwa tampung, undangan juga Maperwa amankan, kerja kerja lembaga waktu sore minim sekali, pengurusnya cepat pulang, diskusi tidak ada,” ungkapnya.
Terakhir X juga menyamakan kondisi bahwa BEM Kema FPsi UNM pada waktu itu memiliki beberapa kemiripan dengan kondisi saat ini, seperti kurangnya diskusi dan BEM Kema FPsi UNM yang hanya berfokus untuk mengerjakan event. (AL)