
Dokumentasi Penandatanganan MoU oleh Bapak-Ibu Suku Terpilih
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Senin (10/11) — Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) laksanakan pemilihan Bapak dan Ibu Suku dalam rangkaian kegiatan Pengumpulan Mahasiswa Baru (Maba) 2025 di Lapangan Voli pada Senin (03/11) lalu.
Fawwaz Al Ghufron Bachtiar terpilih sebagai Bapak Suku setelah melalui proses musyawarah dan voting, sedangkan Alisha Nurqalbi diangkat menjadi Ibu Suku Angkatan 2025 melalui jalur aklamasi.
Fawwaz Al Ghufron Bachtiar yang akrab disapa Fawaz mengungkapkan bahwa motivasinya mencalonkan diri didasari oleh keinginannya untuk memperkuat solidaritas di antara Maba angkatan 2025.
“Saya mencalonkan diri (baca: sebagai bapak suku) karena visi misi saya itu tentang solidaritas dan tanggung jawab. Terbukti di lapangan, saya sempat merasa tergoyahkan melihat solidaritas teman-teman (Baca: Maba),” ujarnya.
Lanjut, Fawwaz menambahkan bahwa visi dan misi yang diusungnya mencakup pembentukan sikap disiplin, integritas, dan rasa tanggung jawab yang berlandaskan kesepakatan dalam Memorandum of Understanding (MoU).
“Visi saya, solid, bertanggung jawab, dan beretika. Sebagai mahasiswa juga kan harus beretika karena sudah ada penetapan MoU yang jadi etika awal sebelum ke tahap selanjutnya. Saya merasa angkatan saya belum 100 persen solid, terus menemukan kedisiplinan, integritas, dan tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Lanjut, Fawwaz menyampaikan harapannya agar seluruh Maba dapat bekerja sama dan saling mendukung dalam menjalankan amanah yang telah dipercayakan.
“Semoga saya bisa menjalankan tugas sampai akhir dan teman-teman (Baca: Maba) bisa bekerja sama dengan saya,” ujarnya.
Sebagai penutup, Alyssa Nur Qalbi juga turut menyampaikan harapannya agar dapat menjalankan peran sebagai Ibu Suku yang mampu mempererat kekompakan dan menjadi pemersatu Angkatan 2025.
“Saya berharap diriku lebih bertanggung jawab, dan semoga kepemimpinan Bapak dan Ibu Suku bisa menyatukan solidaritas teman-teman agar lebih kompak. Saya juga berharap jika ada masalah, bisa diselesaikan secara langsung tanpa gosip mulut ke mulut,” tutupnya.
(MNR)












