RDP LK di Aula MTM FPsi UNM
Sumber: Dok. Pribadi
Fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengeluhkan fasilitas Gedung Sekretariat LK yang baru dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Aula Moh. Tayyep Manrihu (MTM) pada Jumat (23/05) lalu. Mahasiswa menilai gedung tersebut belum layak digunakan akibat masih banyaknya sarana dan prasarana yang dinilai belum lengkap.
Meskipun telah rampung, Gedung Sekretariat LK FPsi UNM yang baru masih menyisahkan setumpuk pekerjaan rumah khususnya terkait kelengkapan sarana dan prasarana. Proyek yang digarap oleh pihak Universitas tersebut dinilai tidak sesuai harapan. Menanggapi hal tersebut, Ahmad Razak selaku Dekan FPsi UNM menilai protes terkait gedung LK baru terkesan lambat karena sudah dibahas bersama pengurus LK pada periode sebelumnya.
“Saya anggap Anda terlambat sekali mengajukan protes ini karena dari periode lalu kita sudah bicarakan ini baik-baik,” ungkap dosen yang akrab disapa Ahmad ini.
Lanjut, Ahmad juga menambahkan bahwa penyerahan Gedung LK Baru kepada pengurus LK sebenarnya sudah memiliki Surat Ketetapan (SK) namun ditunda karena masih perlu perbaikan untuk pengurus LK nantinya
“Sebenarnya sudah ada SKnya, tapi saya tolak itu karena saya ingin kalian nyaman. nanti mau dibenahi agar kalian nyaman,” tambahnya.
Selain itu, Ahmad juga menyoroti pemindahan pendingin ruangan (AC) dari gedung lama ke gedung LK baru dilakukan karena alasan efisiensi, sehingga tidak dilakukan pembelian pendingin ruangan baru.
“Tidak ada pembelanjaan AC baru. Apalagi karena efisiensi, jadi dipindahkan saja, diperbaiki, kemudian dipasang kembali,” ujarnya.
Sejalan dengan Ahmad, Lukman selaku Wakil Dekan II FPsi UNM, juga menyoroti kondisi gedung LK yang belum memiliki lantai. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh kesalahan informasi saat tahap perencanaan.
“Rupanya ada miss (baca: salah paham) kemarin saat presentasi dengan arsitek. Kita tidak bertanya secara detail mengenai lantainya. Ternyata, saat diperiksa rincian anggarannya, tidak ada lantainya,” jelasnya.
Lukman menambahkan bahwa pembangunan lantai gedung LK sebenarnya telah direncanakan tahun ini, namun akibat efisiensi anggaran, pembangunan lantai gedung LK serta pengadaan peralatan tidak lagi menjadi prioritas.
“Direncanakan tahun ini, tetapi karena efisiensi, habismi. jadi termasuk yang tidak diprioritaskan. termasuk yang dihilangkan itu peradaan peralatan,” tutupnya.
(RBN)