Foto Bersama di Aula Rumah Zakat Sulsel
Sumber: Dok. Pribadi
Tim Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar pengabdian lewat Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2025 pada masyarakat guna meningkatkan manajemen rumah tangga pada Ibu Rumah Tangga (IRT) di Aula Rumah Zakat Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (01/07) lalu.
(Baca juga: Tingkatkan Daya Juang Remaja, Tim Dosen FPsi UNM Gelar Pengabdian)
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Rumah Zakat Sulsel dan menargetkan IRT dari kalangan masyarakat binaan. Tim dosen FPsi UNM terdiri atas tiga orang yaitu Lukman, Kurniati Zaenuddin, dan Tri Sulastri yang tergabung dalam Tim Pengabdi Psikologi Sosial FPsi UNM.
Pengabdian tersebut mencakup berbagai rangkaian kegiatan, antara lain sambutan, pemberian cinderamata, psikoedukasi, pelatihan, serta games. Adapun materi yang disampaikan meliputi:
- Zero Waste Lifestyle: Penguatan Peran Ibu Binaan Rumah Zakat Sulsel untuk Rumah Tangga Ramah Lingkungan
- Psikologi Ketangguhan Keluarga: Workshop Manajemen Rumah Tangga untuk Ibu Tangguh Binaan Rumah Zakat Sulsel
- Meningkatkan Motivasi dan Mindset Positif pada Ibu Produktif Binaan Rumah Zakat Sulsel
Tri Sulastri selaku salah satu anggota tim dosen mengungkapkan bahwa kerja sama antara FPsi UNM dan Rumah Zakat Sulsel telah terjalin cukup lama dan pada tahun ini difokuskan ke pengembangan manajemen rumah tangga serta pengelolaan sampah.
“Sebenarnya kerja sama ini sudah terjalin sejak lama. Sekarang kami fokus pada bagaimana ibu-ibu bisa mengelola sampah dan memanajemen rumah tangga,” ungkap dosen yang akrab disapa Tri.
Lanjut, Tri juga menambahkan bahwa sebelumnya pernah ada program pengelolaan sampah dari pemerintah. Namun, karena program tersebut kini telah terhenti, sementara kebutuhan masyarakat masih tinggi, maka pelatihan pengelolaan sampah diberikan agar hasilnya dapat dijual dan membantu meningkatkan penghasilan peserta.
“Dulu sebenarnya ada program pengelolaan sampah dari pemerintah, tapi karena sekarang sudah terputus dan masyarakat masih membutuhkan, maka kami berikan materi ini agar hasilnya bisa dijual dan menambah penghasilan mereka juga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa kegiatan ini awalnya dirancang khusus untuk IRT. Namun karena antusiasme masyarakat, peserta laki-laki juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.
“Awalnya materi disiapkan hanya untuk ibu-ibu produktif, tapi ternyata bapak-bapak juga ingin ikut. Harapan mereka (Baca: Peserta laki-laki) kalau ada kegiatan seperti ini lagi, mereka bisa dilibatkan juga,” jelasnya.
Sebagai penutup, Tri berharap agar kegiatan pengabdian seperti ini ke depannya bisa diperluas hingga menjangkau wilayah binaan lainnya.
“Harapannya, karena Rumah Zakat sekarang sudah memperluas wilayah binaannya dari Rappokalling ke Pannampu, kami juga ingin menjangkau daerah tersebut,” tutupnya.
(RBN)