Pelaksanaan WLA di PT. Retailindo Anima Prakarsa
Sumber: Dok. Pribadi
Tim Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan program Workload Analysis (WLA) di Perseroan Terbatas (PT) Retailindo Anima Prakarsa pada Selasa hingga Rabu (19/11-14/12) lalu.
Try Sutrisno selaku HR Business Partner PT. Retailindo Anima Prakarsa mengatakan bahwa program WLA ini bertujuan untuk mengukur beban kerja tim khususnya tim warehouse & delivery.
“Jadi program ini akan mengukur beban kerja tim khususnya tim warehouse dan delivery untuk tahu apakah terlalu beratki kerjanya mereka yang mengharuskan menambah anggota, atau sebenarnya kelebihan tim,” katanya.
Nur Isra Melani Jamal, salah satu anggota tim BKP menjelaskan bahwa hasil program WLA ini memungkinkan perusahaan melakukan penyesuaian berdasarkan kebutuhan.
“Hasil dari workload analysis ini dapat menghasilkan tiga langkah tindak lanjut, yaitu penambahan karyawan, pengurangan karyawan, atau penyesuaian deskripsi pekerjaan sesuai dengan kondisi yang ditemukan,” ujar mahasiswi yang akrab disapa Melani ini.
Sementara itu, Ni Made Ayu Shri Githa Widhiyowati anggota tim lainnya, menekankan bahwa metode yang digunakan dalam program WLA ini memastikan data yang diperoleh mencerminkan keadaan di lapangan.
“Karena melibatkan wawancara dan observasi langsung, data yang dikumpulkan bersifat akurat dan sesuai dengan kondisi nyata saat itu,” jelas mahasiswi yang akrab disapa Githa ini.
Try Sutrisno mengapresiasi pelaksanaan program WLA ini. Menurutnya, analisis ini memberikan manfaat besar dalam menyusun strategi perencanaan tenaga kerja perusahaan untuk tahun mendatang.
“Pelaksanaan WLA ini sangat positif dan membantu. Informasi yang dihasilkan memberikan gambaran yang jelas mengenai beban kerja tim, sehingga dapat menjadi referensi penting untuk manpower planning tahun 2025,” ungkap pria yang akrab disapa Try ini.
Terakhir, Try menuturkan bahwa program WLA diharapkan dapat menyusun strategi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih efektif sehingga dapat memberikan keseimbangan beban kerja yang lebih baik bagi para karyawan.
“Sebagai referensi, WLA ini diharapkan nantinya menjadi dasar dalam menentukan strategi tahun depan agar adil, kebutuhan SDM yang efektif terpenuhi, ya perusahaan juga tidak membuat karyawan terbebani karena overload,” tutupnya.