Salah satu mahasiswi FPsi UNM, Nurul Faradhila Faradiba mengungkapkan kebingungannya mengenai kegunaan dan sistem penggunaan fingerprint, pasalnya sosialisasi dari pihak Fakultas mengenai mekanisme penggunaan alat ini masih minim. “Bingung ka dengan ini fingerprint, kalau disini belum jelas bagaimana sistemnya, kurang juga sosialisasi dari pihak yang bersangkutan dengan ini finger,” ujarnya.
Ketua Program Studi (Kaprodi) FPsi UNM, Kurniati Zainuddin menyatakan bahwa semua ID mahasiswa telah disave di semua alat yang terpasang dan untuk mata kuliah yang tidak ditampilkan pada layar finger memang sudah diatur. “Itu ID mahasiswa sudah disave semua di fingerprint, jadi nanti fingernya bisa di mana saja. Nanti kan datanya akan terkumpul dan terlihat ini orangnya masuk jam segini, dan kami juga tetap backup dengan absen manual karena akan ada kemungkinan mahasiswa melakukan finger trus langsung pergi,” ungkap dosen pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan ini. (NL)