Foto Bersama dalam Kegiatan Psikedukasi di SDIT Darul Fikri Makassar
Sumber: Dok. Pribadi
Tim Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Asistensi Mengajar Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar kegiatan psikoedukasi bertajuk “Penggunaan Gadget dan Media Sosial pada Murid SD Level Tinggi” di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Fikri Makassar pada Rabu-Kamis ( 23-24/04) dan Selasa (29/04).
Psikoedukasi ini dilatarbelakangi oleh penggunaan gadget dan media sosial oleh anak-anak usia SD yang kini menjadi perhatian serius, seiring dengan meningkatnya intensitas akses teknologi digital yang berdampak pada aspek kognitif, sosial, dan emosional. Psikoedukasi ini memiliki peserta yaitu murid kelas 4C, 5B, dan 6A dengan tim pelaksana yang terdiri dari Kasmawati, Taqiyah Munawarah, dan Bau Muthi’ah Muchtar.
Psikoedukasi dimulai dengan ice breaking dan yel-yel penyemangat, dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi, diskusi, dan evaluasi akhir dalam bentuk kuis. Materi yang disampaikan meliputi definisi gadget dan media sosial, dampak positif dan negatifnya, serta tips penggunaan yang sehat.
Kasmawati selaku panitia pelaksana mengungkapkan bahwa psikoedukasi dirancang secara aktif dan interaktif untuk mengajak siswa memahami manfaat dan risiko penggunaan teknologi digital serta terampil menggunakan gadget dan media sosial secara bijak.
“Kita ingin agar anak-anak tidak hanya melek teknologi, tapi juga punya kesadaran untuk menggunakan media digital secara bertanggung jawab,” ujar Kasma.
Lanjut, Bau Muthi’ah Muchtar selaku panitia pelaksana juga menyampaikan bahwa pemahaman serta kontrol diri terhadap teknologi penting bagi anak karena karakter digital yang sehat dibentuk sejak kecil.
“Anak-anak perlu diarahkan untuk tidak hanya memahami teknologi, tapi juga memiliki kontrol diri dalam menggunakannya, karena dari sinilah karakter digital yang sehat dapat dibentuk sejak dini,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Taqiyah Munawarah selaku panitia pelaksana lainnya juga mengungkapkan harapannya agar guru serta orang tua mampu mendampingi anak-anak dalam menggunakan media sosial sehingga materi yang disampaikan dapat terimplementasi secara maksimal.
“Saya berharap agar guru dan orang tua bisa terlibat lebih aktif dalam mendampingi anak-anak bermedia, sehingga apa yang kami sampaikan di kelas bisa terus diperkuat di rumah dan lingkungan sekolah,” tutupnya.