Tim Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) kelompok 1 Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah menyelenggarakan seminar Psikoedukasi kepada siswa siswi sebagai bagian dari program kerja tim BKP Asistensi Mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kartika XX-1 Makassar pada Kamis (30/05) lalu.
Dilva selaku Koordinator tim BKP kelompok satu menjelaskan bahwa tema dari psikoedukasi yang dilakukan diambil berdasarkan need assessment dan konseling sebaya yang dilakukan pada siswa siswi SMA Kartika XX-1 Makassar, dan diputuskan mengambil “Strategi Memahami dan Mengontrol Cinta Dengan Efektif Dikalangan Remaja”.
“Psikoedukasi ini dibuat dengan berdasar pada need assessment kepada siswa-siswi dan juga beberapa hasil dari konseling sebaya. Para siswa-siswi sering mengeluhkan kisah asmara, oleh karena itu diangkat tema ‘Strategi Memahami dan Mengontrol Cinta Dengan Efektif Dikalangan Remaja’,” jelasnya.
Nursani salah satu anggota tim BKP juga mengungkapkan bahwa tujuan dilaksanakannya seminar psikoedukasi ini adalah untuk memberikan wawasan baru tentang bagaimana strategi para siswa-siswi untuk lebih mengenal apa itu cinta, bagaimana bentuk dan macam cinta, adapun bagaimana cara mengontrol cinta.
“Seminar ini dilaksanakan dengan harapan bahwa psikoedukasi mampu memberikan wawasan tentang tindakan siswa-siswi dalam meningkatkan pengetahuan serta pemahaman lebih mudah mengenai bagaimana agar cinta dikenal dengan baik, hal ini diharapkan mampu membantu siswa-siswi dapat mengontrol rasa cinta berlebihan,” ungkapnya.
Anggota kelompok BKP lainnya, Firda Arif mengatakan bahwa pelaksanaan seminar psikoedukasi diikuti oleh 33 siswa-siswi dan dapat berjalan dengan baik karena siswa-siswi terlihat antusias dalam sesi diskusi baik itu bertanya maupun memberikan pendapatnya.
“Psikoedukasi ini berjalan dengan baik dan lancar. Terdapat beberapa siswa-siswi yang aktif dan antusias dalam bertanya maupun menanggapi saat sesi diskusi. Peserta yang mengikuti psikoedukasi ini sebanyak 33 siswa-siswi SMA Kartika XX-1 Makassar,” katanya.
Sebagai penutup, Rahmawati selaku mentor dari kelompok satu memberikan pandangan bahwa psikoedukasi yang diberikan sangat berguna untuk siswa-siswi karena dapat menambah pengetahuan dan mengontrol emosi cinta yang dirasakan dan ia juga berharap agar siswa-siswi dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dipelajari.
“Saya merasa bahwa psikoedukasi ini sangat bermanfaat untuk siswa-siswi disini, karena melihat dari usia mereka sudah sepantasnya diberi pengetahuan mengenai cara memahami, mengenal dan mengontrol cinta yang mereka rasakan. Saya berharap psikoedukasi ini dapat diimplementasikan dengan baik oleh para siswa-siswi,” tutupnya.