Pergantian tahun memang bukan event
kecil-kecilan.
Hampir
semua masyarakat dari ujung barat sampai ujung timur merayakannya. Dari yang
muda sampai yang tua, pria maupun wanita semua merayakan. Bagaimana tidak, event ini memiliki arti seperti
“menikmati hari terakhir” dari tahun sebelumnya dan “menyabut suka cita” tahun
baru dengan penuh harapan agar semuanya lebih baik dari tahun sebelumnya.
Detik-detik pergantian memang sangat ditunggu-tunggu. Berbagai macam kegiatan
dilakukan untuk menyambutnya. Namun yang paling penting dari tahun baru adalah
kembang api. Seolah-olah tanpa kembang api, tahun baru menjadi “tidak sah”.
kecil-kecilan.
Hampir
semua masyarakat dari ujung barat sampai ujung timur merayakannya. Dari yang
muda sampai yang tua, pria maupun wanita semua merayakan. Bagaimana tidak, event ini memiliki arti seperti
“menikmati hari terakhir” dari tahun sebelumnya dan “menyabut suka cita” tahun
baru dengan penuh harapan agar semuanya lebih baik dari tahun sebelumnya.
Detik-detik pergantian memang sangat ditunggu-tunggu. Berbagai macam kegiatan
dilakukan untuk menyambutnya. Namun yang paling penting dari tahun baru adalah
kembang api. Seolah-olah tanpa kembang api, tahun baru menjadi “tidak sah”.
Setiap kalangan sibuk menyiapkan rencana seru untuk acara tahun baru. Yang
berkecukupan dana merayakan secara besar-besaran, dengan kembang api bahkan
mengundang penyanyi. Namun beda halnya dengan “anak kos”. Orang-orang yang
sebagian besar perantau ini memiliki cara tersendiri merayakan tahun baru.
berkecukupan dana merayakan secara besar-besaran, dengan kembang api bahkan
mengundang penyanyi. Namun beda halnya dengan “anak kos”. Orang-orang yang
sebagian besar perantau ini memiliki cara tersendiri merayakan tahun baru.
Rabu malam (31/12/14)
pukul 10.30 di Jl. Mappala.
Beberapa anak kost melakukan
perayaannya sendiri. Konsepnya
tidak seperti biasa, cukup dalam
ruangan dan tentu saja tanpa kembang api. Disamping mengurangi biaya
pengeluaran, bisa juga sebagai sarana mempererat kekeluargaan satu dengan yang
lain.
pukul 10.30 di Jl. Mappala.
Beberapa anak kost melakukan
perayaannya sendiri. Konsepnya
tidak seperti biasa, cukup dalam
ruangan dan tentu saja tanpa kembang api. Disamping mengurangi biaya
pengeluaran, bisa juga sebagai sarana mempererat kekeluargaan satu dengan yang
lain.
Acara
yang murah meriah ini
bisa menjadi alternatif
dalam merayakan
tahun baru di tahun
berikutnya.
Kegiatannya tidak meriah, cukup dengan makan dan bernyanyi bersama. Dan tentu
saja mengurangi biaya pengeluaran. Seperti yang dikatakan Nurul, “meskipun
memang yang diluar lebih menyenangkan, begini juga enak ji”. Mendukung pernyataan Nurul, Ayu menyebutkan bahwa cara
ini lebih aman dibanding harus keluar rumah, “Bagus tonji karna lebih aman toh”
tuturnya. (AMM).
yang murah meriah ini
bisa menjadi alternatif
dalam merayakan
tahun baru di tahun
berikutnya.
Kegiatannya tidak meriah, cukup dengan makan dan bernyanyi bersama. Dan tentu
saja mengurangi biaya pengeluaran. Seperti yang dikatakan Nurul, “meskipun
memang yang diluar lebih menyenangkan, begini juga enak ji”. Mendukung pernyataan Nurul, Ayu menyebutkan bahwa cara
ini lebih aman dibanding harus keluar rumah, “Bagus tonji karna lebih aman toh”
tuturnya. (AMM).
*Reporter dalam berita ini merupakan peserta Diklat Jurnalistik VII yang saat ini menjalani proses magang di LPM Psikogenesis.