Anis dan perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia di Istana Kenegaraan Republik Indonesia
Sumber: Dok. pribadi Anis Nirwana Nasir
Menjadi salah satu bagian penting dalam aktivitas kenegaraan
adalah suatu hal yang membanggakan. Rabu, (17/08) kemarin salah seorang
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (FPsi UNM) menjadi salah
satu protokol di Istana Negara Kepresidenan Republik Indonesia (RI).
adalah suatu hal yang membanggakan. Rabu, (17/08) kemarin salah seorang
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (FPsi UNM) menjadi salah
satu protokol di Istana Negara Kepresidenan Republik Indonesia (RI).
Setelah mengikuti seleksi pada tingkat provinsi, Anis
Nirwana Nasir, mahasiswa FPsi UNM terpilih menjadi perwakilan Sulawesi Selatan
(Sulsel) sebagai protokol di Istana Kenegaraan RI. Anis yang juga aktif pada
Purna Paskibra Indonesia ini mengaku telah mengikuti seleksi berkas dan
kesehatan. Ia sendiri merasa bahwa terpilihnya ia sebagai perwakilan Sulsel
merupakan keberuntungan dan rezeki bagi dirinya. “Ikut seleksi seprovinsi,
mulai dari berkas sampai kesehatan. Ini diterima juga karena beruntung,
rezekinya mi,” ujarnya.
Nirwana Nasir, mahasiswa FPsi UNM terpilih menjadi perwakilan Sulawesi Selatan
(Sulsel) sebagai protokol di Istana Kenegaraan RI. Anis yang juga aktif pada
Purna Paskibra Indonesia ini mengaku telah mengikuti seleksi berkas dan
kesehatan. Ia sendiri merasa bahwa terpilihnya ia sebagai perwakilan Sulsel
merupakan keberuntungan dan rezeki bagi dirinya. “Ikut seleksi seprovinsi,
mulai dari berkas sampai kesehatan. Ini diterima juga karena beruntung,
rezekinya mi,” ujarnya.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, Anis sempat merasa bimbang
ketika menerima pengumuman bahwa dirinya terpilih menjadi perwakilan Sulsel.
Namun, dukungan dari orang tua sendiri membantu ia untuk berangkat ke Istana
Negara sebagai protokol kenegaraan. “Setelah pengumuman itu tiba-tiba
galau karena ingat proyek skripsiku. Tapi saya lihat respon dari orang tua juga
mendukung keberangkatanku, makanya saya putuskan untuk berangkat,”
terangnya.
ketika menerima pengumuman bahwa dirinya terpilih menjadi perwakilan Sulsel.
Namun, dukungan dari orang tua sendiri membantu ia untuk berangkat ke Istana
Negara sebagai protokol kenegaraan. “Setelah pengumuman itu tiba-tiba
galau karena ingat proyek skripsiku. Tapi saya lihat respon dari orang tua juga
mendukung keberangkatanku, makanya saya putuskan untuk berangkat,”
terangnya.
Menjadi seorang protokol, Anis mengaku sangat bangga dan
bersyukur karena mendapatkan kesempatan yang tidak dapat diperoleh semua orang.
“Tidak semua orang bisa dapat kesempatan berharga seperti ini.
Pembelajaran yg saya dapatkan di sini memang belum pernah saya dapatkan di
kesempatan-kesempatan sebelumnya. Saya betul-betul bersyukur bisa dikasi
kesempatan untuk bekerja, belajar, sampai mengenal ruang lingkup di Istana
Presiden,” jelasnya.
bersyukur karena mendapatkan kesempatan yang tidak dapat diperoleh semua orang.
“Tidak semua orang bisa dapat kesempatan berharga seperti ini.
Pembelajaran yg saya dapatkan di sini memang belum pernah saya dapatkan di
kesempatan-kesempatan sebelumnya. Saya betul-betul bersyukur bisa dikasi
kesempatan untuk bekerja, belajar, sampai mengenal ruang lingkup di Istana
Presiden,” jelasnya.
Sebagai seorang protokol, ia bertugas untuk merencanakan,
menyiapkan, menjalankan, hingga mengawasi seluruh kegiatan di Istana Kenegaraan
RI. “Di Kementerian Sekretariat Negara itu ada bagian Biro Protokol
Presiden yang tugasnya itu merencanakan, menyiapkan, menjalankan sampai
mengawasi seluruh kegiatan di istana presiden, mulai dari hal-hal kecil sampai
besar,” ujar wanita asal Sidrap ini.
menyiapkan, menjalankan, hingga mengawasi seluruh kegiatan di Istana Kenegaraan
RI. “Di Kementerian Sekretariat Negara itu ada bagian Biro Protokol
Presiden yang tugasnya itu merencanakan, menyiapkan, menjalankan sampai
mengawasi seluruh kegiatan di istana presiden, mulai dari hal-hal kecil sampai
besar,” ujar wanita asal Sidrap ini.
Anis dan perwakilan dari provinsi lainnya akan bertugas
sebagai bagian Biro Protokol Presiden selama satu bulan. (IN)
sebagai bagian Biro Protokol Presiden selama satu bulan. (IN)