LPM Psikogenesis

LPM Psikogenesis
LPM Psikogenesis

Pantai Losari, Icon Kota Makassar : Nyaman?

follow:
Makassar (21/12) – Sebagai kota
terbesar di Indonesia bagian Timur, tentu saja kota Makassar memiliki panorama
alam yang dapat dibanggakan sebagai salah satu aspek parawisatanya. Jika di
Bali dikenal Pantai Kuta sebagai ikon parawisatanya, maka di Sulawesi Selatan
terkhusus kota Makassar Pantai Losari merupakan ikon bagi kota Makassar. Dengan
daya tariknya sendiri, yaitu pengunjung yang datang dapat melihat pemandangan
indah dari matahari terbit dan matahari terbenam. Pantai ini tak pernah sepi
pengunjung. Setelah dilakukannya renovasi oleh Pemerintah Kota  Makassar  tenda-tenda penjual yang berada di sekitar
bibir pantai  pun telah dipindahkan cukup
jauh dari bibir pantai untuk mendapatkan aspek kenyamanan dan aspek kebersihan
di pantai Losari sebagai faktor pendukung pantai Losari menjadi ikon kota
Makassar.
Namun sayangnya
setelah berjalan sekitar 6 tahun setelah renovasinya pada tahun 2008/2009,
aspek kenyamanan dan aspek kebersihan yang awalnya ingin dicapai malah seakan
ditinggalkan oleh setiap lapisan yang bertanggung jawab terhadap ikon kota
Makassar ini.
Darwis, salah satu pengunjung setia pantai Losari ,mengungkapkan kekecewaannya
terhadap pengawasan pantai Losari
, dimana banyak
tempat yang sudah dirusaki dan dicoret-coreti oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab
.
 “Saya
sungguh sedih ketika tempat sebagus ini dirusaki oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Contohnya saja huruf-huruf yang ada di pantai ini dicoreti
bahkan banyak sampah yang berserakan. Belum lagi adanya pengamen dan penjual
kaki lima yang sangat mengganggu ketenangan. Saya dan keluarga yang ingin
mendapatkan ketenangan dan kenyamanan malah menjadi tidak nyaman ketika melihat
kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan kenyamanan
itu.Saya sebagai orang Makassar sangat bangga memiliki pantai Losari sebagai
ikon untuk kota kita, hanya saja sangat sayang jika keadaannya menjadi seakan
terbengkalai seperti ini ”
, ucap pria yang mengaku setidaknya lima hingga
enam kali sebulan ke pantai Losari.
Namun, bagi Andi, salah satu pengunjung pantai losari juga mengatakan
bahwa

fasilitas dan kenyamanan yang dimiliki oleh pantai Losari ini sudah lebih dari
cukup
, keberadaan para pengamen dan pedagang kaki lima pun
menurutnya tidak mengganggu kenyamanannya pada saat berkunjung ke pantai losari
. “Walau saya baru pertama kali datang
di pantai Losari ini, saya menyukai pantai Losari. Saya bahkan mendapatkan
kenyamanan ketika menelusuri pantai Losari ini
, untuk pengamen dan para PKL sebenarnya,Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk
mendapatkan nafkah. Mereka pun seperti itu sehingga saya tidak menganggap  mereka itu mengganggu.”.

Namun kedua
narasumber tersebut mengharapkan adanya perbaikan dan perhatian yang lebih baik
di masa mendatang nanti agar pantai Losari ini menjadi lebih baik dan mampu
memberikan rasa yang lebih nyaman bagi pengunjung sebagai ikon kota Makassar. (ARA)



*Reporter dalam berita ini merupakan peserta Diklat Jurnalistik VII  yang  saat ini menjalani proses magang di LPM Psikogenesis.
psikogenesis.org

psikogenesis.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis

Ilustrasi Air Kotak, Matcha, dan Jurnalis Sumber: Pinterest BARISTA MEMILIKI STOK BARANG BARU! itulah headline berita yang menggemparkan. Bagaimana tidak?